Thursday, December 29, 2011

Prediksi 2012 Analis Vibiznews

Jumat, 30 Desember 2011 07:00 WIB


Jika Anda bertanya kepada satu lusin pelaku pasar, ekonom dan jurnalis keuangan mengenai ramalan untuk tahun 2012 mendatang, mungkin akan Anda akan menemukan satu lusin pendapat yang berbeda. Perbedaannya bisa sangat besar, bisa juga hanya perbedaan-perbedaan kecil. Mengejutkan? Tidak juga, bagaimanapun dalam memandang sebuah permasalahan, masing-masing orang memiliki cara pandang dan pendapat masing-masing.

Vibiznews mengumpulkan pendapat dari para analisnya mengenai beberapa hal-hal penting yang akan terjadi di tahun 2012 mendatang.

Mari cari tahu apa pendapat mereka mengenai Asia, Eropa, komoditas, valas dan ekonomi dalam negeri di tahun 2012 mendatang. Juga mengenai harapan-harapan pribadi. Mungkin Anda akan menemukan pendapat yang sama dengan mereka..


Apakah Asia, terutama Indonesia akan mengalami decoupling terhadap krisis di Eropa?

Ika: Cukup tergoda untuk menjawab ya. Tapi bagaimanapun keterkaitan ekonomi di era globalisasi tidak memungkinkan 100% terjadinya decoupling. Indonesia sendiri akan mampu bertahan apabila ekonomi global yang sudah buruk ini tidak memburuk. Akan tetapi jika terjadi pukulan lagi terhadap ekonomi global, pasti kondisi di Asia, termasuk Indonesia akan kena getahnya juga.

Joko: Imbas dari krisis finansial yang terjadi di Eropa memang masih akan ada mengingat mayoritas negara-negara industri di Asia bertumpu kepada sektor eksportir yang dimana Eropa merupakan salah satu tujuan pengiriman. Namun secara keseluruhan, perekonomian Asia masih cenderung stabil. Masih kokohnya sektor riil dan stabilnya pertumbuhan ekonomi menjadikan Asia masih tahan terhadap imbas krisis, tak terkecuali pada Indonesia yang diprediksi akan mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan.

Wahyu: Memburuknya krisis utang Eropa tetap berdampak negatif terhadap ekonomi di Asia, karena Eropa masih merupakan salah satu mitra perdagangan utama dari negara-negara Asia. Namun sektor riil di kawasan Asia, terutama Indonesia masih sangat kuat, sehingga dampaknya mungkin tidak akan separah negara-negara di luar Asia.

Indra: Sulit bagi Indonesia untuk tidak terimbas krisis Eropa.



Gani: Untuk lepas seutuhnya tidak. Tapi Indonesia harus mengurangi eksposur di kawasan Eropa. Tahun depan Asia bisa menjadi yang paling subur, bahkan Indonesia sekalipun.





Bagaimana pergerakan IHSG untuk tahun 2012?

Ika: Saya yakin IHSG masih bisa tumbuh positif, dengan catatan yang harus digarisbawahi tebal-tebal, tidak ada kondisi yang menghancurkan bursa saham global. Meski demikian di kuartal pertama tampaknya masih landai naiknya karena di tahun 2011 ini sudah sempat naik tajam.

Joko: Peluang IHSG untuk tahun depan menurut saya masih positif. Koreksi yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan dinilai masih bersifat temporer. Dengan kokohnya kondisi perekonomian dalam negeri, membuat sentimen fundamental di perdagangan saham memiliki prospek yang masih baik untuk 2012. Saham yang bergerak di sektor manufaktur, properti, konsumsi dan perbankan dinilai masih akan menjadi faktor penggerak yang dominan bagi IHSG.

Wahyu: Cenderung masih dalam tren meningkat, walau akan lebih volatil. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik, dibanding AS dan kawasan Eropa yang justru dilanda krisis utang akan membuat Indonesia tetap menjadi salah satu destinasi favorit investor global di tahun 2012.

Indra: Tampaknya masih belum akan bergairah.



Gani: Akan terasa berat untuk IHSG di awal tahun. Namun berharap adanya kenaikan peringkat investasi dari Moody's dan S&P, maka itu akan terasa lebih hebat.





Emas, bullish ke $2000 atau terus melemas?


Ika: Bullish ke $2000, itu harapan saya karena saya wanita. Tapi secara realistis memang masih bisa. Menurut saya ‘meredupnya’ status safe haven emas hanya sementara.

Joko: Status "safe haven commodity" pada emas diperkirakan akan masih menempel meski sejak kuartal ketiga tahun ini emas cenderung bergerak dalam teritori negatif. Pengaruh krisis finansial yang terjadi di Eropa saat ini menjadi penyebab utama bagi harga emas yang belum memperoleh momentum bullish kembali. Prediksi akan lamanya pemulihan ekonomi di kawasan tersebut diperkirakan akan menjadi penghalang bagi emas untuk bullish secara signifikan. Namun pergerakan positif masih akan tetap ada. Level $1800 dinilai merupakan level resistant yang logis untuk tahun depan mengingat investor kini mulai beralih ke komoditi logam lainnya seperti perak dan platinum sebagai komoditi yang memiliki resiko lebih "aman".

Wahyu: Sepertinya akan cukup sulit bagi emas untuk mencapai $2000. Harga emas sudah kemahalan, lagipula tampaknya popularitas emas sebagai safe haven sudah menurun drastis.

Indra: untuk triwulan I 2012 masih ada kecenderungan turun, dan bisa berlanjut ke triwulan II. Namun untuk sampai 2000 USD/troy onz, agak sulit untuk tahun ini.

Gani: Sepertinya sulit untuk mencapai level setinggi itu. Saya mengerti bahwa harga emas selalu meningkat setiap tahunnya. Tapi jika melihat para pelaku pasar yang tidak lagi menganggap emas sebagai "safe havens", tahun depan tidak ada lagi all time high untuk emas.





Minyak mentah dan Iran, apa yang akan terjadi?


Ika: Kalau Iran dan AS plus sekutunya sama-sama ngeyel, harga minyak bisa rally sampai 150 dolar per barel. Level itu sempat nyaris dicapai pada tahun 2009 lalu, juga karena ketegangan yang terjadi antara Iran dan Barat.

Joko: Pergerakan harga minyak saat ini dinilai hampir mirip dengan kondisi dua tahun lalu. Iran sebagai produsen minyak terbesar kedua dunia memiliki pengaruh sentral dalam menggerakan harga minyak dunia. Peluang bullish lanjutan bagi harga minyak masih akan sangat mungkin terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebijakan-kebijakan militer Iran yang memperlihatkan adanya "perlawanan" terhadap upaya embargo pengiriman minyak oleh AS dan Uni Eropa. Hal tersebut akan menjadi salah satu faktor tarik menarik sentimen di harga minyak mengingat disisi lain sentimen negatif ada pada kondisi perekonomian Eropa, AS dan China yang diperkirakan akan masih mengalami perlambatan.

Wahyu: Konflik di Timur Tengah tampaknya masih akan berlanjut di tahun 2012, sehingga harga minyak mentah dunia masih cenderung bergerak volatil. Kisaran $120/barel sepertinya masih realistis untuk dicapai di tahun 2012. Iran tampaknya masih berseteru dengan pihak AS dan Eropa, sehingga tidak menutup kemungkinan peningkatan sanksi dari AS.

Indra: Iran tampaknya masih akan berlanjut dengan sikap yang diyakininya, dan gejolak di timur tengah dapat memaksa minyak mentah cenderung naik.


Gani: Situasi semakin tegang di Timur Tengah, Iran memiliki bergaining power yang kuat terhadap minyak. Tahun depan Eropa harus lebih melunak terhadap Iran.





Apakah perpecahan kawasan Euro akan terjadi di 2012?



Ika: Pecah berkeping-keping sih tidak, tapi kalau ada satu atau dua negara yang akhirnya didepak keluar mungkin saja. Menurut saya semuanya ada di tangan Jerman.



Joko: Seperti halnya hubungan suami - istri, perceraian atau perpecahan pastinya akan menimbulkan sebuah masalah baru. Hal ini rupanya mirip dengan kondisi Uni Eropa dimana perpecahan berusaha untuk dihindari. Solusi memisahkan diri bagi negara-negara yang sedang mengalami krisis mungkin bukan jalan yang tepat mengingat beban hutang yang tinggi dan adanya hubungan simbiosis dari segi ekonomi antara beberapa negara di Uni Eropa.



Wahyu: Kemungkinan besar tidak, karena jika terjadi, dapat menjadi bencana finansial yang besar secara global. Para pemimpin Eropa sepertinya mengerti hal tersebut dan akan berusaha mempertahankan Euro-zone apapun caranya.



Indra: Mungkin tidak akan pecah di 2012, tapi dapat mengalami "Retak Berat".




Gani: Sulit bagi mereka memutuskan untuk mengeluarkan sebuah negara dari zona Eropa. Mereka saling membutuhkan dan mau tidak mau mereka harus bekerja sama untuk mengatasi krisis ini.





Yen, akankah terus membandel dan tidak mau turun?



Ika: Ya, secara historis mungkin yen saat ini paling bandel. Pokoknya sebelum Eropa jelas nasibnya, saya masih bertaruh untuk yen.



Joko: Jikalau Anda pernah menonton film kartun asal Jepang "Captain Tsubasa", maka kondisi pergerakan yen identik seperti tokoh di film tersebut. Di film tersebut Tsubasa terus cemerlang sebagai pemain bola, sedangkan yen diprediksi akan masih prospektif di tren positif untuk tahun depan seiring masih labilnya kondisi mata uang mayoritas lainnya.



Wahyu: Melihat situasi ekonomi global yang masih tidak menentu, terutama di AS dan Eropa, sepertinya sulit bagi Yen untuk melemah signifikan di tahun 2012 karena status safe haven-nya masih cukup kuat.


Indra: Tampaknya demikian.




Gani: Nampaknya pemerintah Jepang sudah tidak sanggup melakukan intervensi untuk menahan Yen di posisi rendah.





Negara mana yang bakal jadi juara Piala Eropa?



Ika: Italia, ehm.





Joko: Italia. Forza Gli Azzurri !





Wahyu: Jerman.




Indra: Jerman.




Gani: Arrghh, sepertinya tahun depan Piala Eropa sudah tidak lebih menarik dibandingkan dengan kompetisi bola SEA Games November kemarin.

Wednesday, December 28, 2011

Berlian, Sahabat Investor Sambut 2012

Kamis, 29 Desember 2011 12:11 WIB
(Vibiznews – Business) – Apa sahabat wanita yang paling setia? Jika jawaban Anda adalah berlian, Anda benar sekali. Benda indah ini merupakan sahabat terbaik bagi para wanita. Jika Anda bingung ingin memberikan kado istimewa apa untuk wanita terkasih dalam hidup Anda, sebentuk cincin bermata berlian dijamin akan membuatnya makin mencintai Anda, Rabu (28/12).

Tapi untuk tahun 2012 mendatang, berlian bukan hanya akan menjadi sahabat para wanita, berlian akan menjadi sahabat Anda, para investor.

Tahun 2012 mendatang harga berlian diperkirakan akan mengalami kenaikan. Kenaikan ini akan berlangsung hingga empat tahun mendatang. Kenaikan harga batu mulia ini diperkirakan akan mampu melampaui kenaikan harga emas. Belanja barang mewah di China, India dan Timur Tengah yang makin tinggi permintaannya akan mengakibatkan permintaan besar-besaran untuk komoditas berlian. Hal ini tampaknya belum akan diiringi oleh pasokan yang memadai. Permintaan yang lebih besar dibandingkan penawaran, hmm, saya mencium adanya kenaikan harga yang signifikan.

Menurut perkiraan dari BMO Capital Market, harga dari berlian yang kasar dan belum dipotong akan mengalami kenaikan sebesar 9% tahun depan menjadi 145 dolar per karat. Pada tahun 2013 kenaikan harga komoditas ini akan sebesar 1.4% dan di tahun 2014 akan naik sebesar 4.8%. Sementara itu di tahun 2015 kenaikan harga berlian kasar akan mencapai 2.6% dan 3.2% lagi di tahun 2016.

Permintaan terhadap berlian berpotensi mengalami pertumbuhan dua kali lipat dibandingkan pasokan hingga 2020 mendatang, didorong oleh pertumbuhan kelas menengah di China dan India. Kedua Negara ini, ditambah Negara-negara Timur Tengah, akan menguasai 40% dari permintaan berlian di tahun 2015 mendatang. Pertumbuhan pangsa pasar berlian ini luar biasa besar mengingat pada tahun 2005 lalu permintaan berlian dari China, India dan Timur Tengah hanya sebesar 8% dari total permintaan global.

Pembeli Paling Royal

Saat ini masyarakat China merupakan pembeli paling royal untuk komoditas batu mulia di Asia. China mengambil alih posisi Jepang sebagai pembeli berlian terbesar kedua di dunia, di bawah Amerika Serikat. Pada tahun 2011 ini permintaan berlian di China mengalami kenaikan sebesar 25%, sementara pertumbuhan permintaan di Jepang hanya sebesar 7%.

Pertumbuhan pembelian berlian yang meningkat di China ini terjadi seiring dengan makin maraknya permintaan terhadap barang-barang mewah di Negara ini. China memiliki jumlah miliarder (orang-orang dengan harta kekayaan lebih dari 1 miliar yuan atau setara dengan 157 juta dolar) sebanyak kurang lebih 1300 orang. Jumlah masyarakat kelas atas ini mengalami kenaikan sebesar 36% dibandingkan tahun 2010 lalu. Tidak mengherankan apabila permintaan terhadap barang mewah menjadi lebih besar, seiring dengan membengkaknya jumlah masyarakat kaya di China.

Jam tangan mewah dan perhiasan merupakan barang-barang yang paling diminati di China. Pada semester pertama tahun 2011, menurut laporan HSBC, China mengambil alih posisi Perancis sebagai importir jam tangan Swiss terbesar ketiga dunia. Permintaan jam tangan premium di Negara ini mengalami kenaikan sebesar 49% dibandingkan tahun sebelumnya.

Permintaan perhiasan di Negara ini juga tampak mekar merekah. Jumlah wanita yang matang secara keuangan di China pada tahun 2009 lalu mencapai angka 197 juta jiwa, merepresentasikan sekitar 17% dari seluruh populasi. Angka ini merupakan target pasar yang sangat besar bagi industry perhiasan di China. Perusahaan retailer perhiasan local seperti Luk Fook dan Chow Sang Sang, juga pemain asing seperti Tiffany, telah melakukan ekspansi untuk menangkap pasar yang luar biasa besar ini.

Perusahaan Penambangan Berlian Bakal Jadi Incaran

Harga berlian kualitas premium pada tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 23%. Peningkatan harga ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2006 lalu, menurut laporan dari Rapaport Dinamond Trade Index.

Outlook positif dari industry ini diperkirakan akan menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan berbasis berlian. Salah satu perusahaan yang akan mengeruk keuntungan adalah BHP Billiton. Saat ini salah satu tambang berlian milik BHP Billiton, Chidliak Diamond di Kanada sedang ditawarkan untuk dijual. BHDP setuju untuk melepaskan 51% saham dari perusahaan tambang ini. Diperkirakan BHP akan mengeruk keuntungan yang tidak sedikit dari hasil penjualan ini.

Jadi, belum mendapatkan ide untuk kado tahun baru? Belikan berlian!

Kristanto Nugroho, selaku Komisaris Bursa Berjangka berpendapat, pertumbuhan ekonomi di Asia yang dibarengi dengan jatuhnya ekonomi Zona Eropa membuat peta bisnis bergeser ke Asia, sehingga dampaknya akan banyak orang kaya baru yang mempunyai daya beli yang kuat, di samping itu pergeseran ini membuat target market barang mewah seperti berlian yang semula ke Eropa akan bergeser juga ke Asia, tentunya hal ini sesuai dengan selera para wanita Asia yang terbukti sangat menggemari perhiasan berlian. Jadi tidak heran kalau prospek perhiasan berlian di Asia akan melonjak tinggi di 2012 nanti.

Sedangkan menurut Fadjar Ari Dewanto, Direktur Lepmida. Kabar ini merupakan kabar baik bagi Indonesia khususnya sebagai salah satu negara penghasil berlian terbaik di dunia, perubahan peta pasar berlian ini adalah peluang bagi para pebisnis Indonesia untuk segera meraup pasar sebesar-besarnya, yang dibutuhkan untuk menembus pasar adalah kemampuan bersaing dengan pemasar international, strategi untuk kemasan produk, promosi, harga dan target pasarnya perlu diperbaiki lebih lagi.

Tuesday, December 27, 2011

CEBR : Brasil Kalahkan Inggris, AS Tetap Negara Memiliki Perekonomian Terbesar Dunia

Rabu, 28 Desember 2011 11:05 WIB
(Vibiznews – Business) – Dalam setahun terakhir, seperti kita ketahui bahwa perkembangan perekonomian di kawasan Eropa cenderung negatif. Dampak dari terjadinya krisis finansial di beberapa negara di Eropa rupanya memberikan akibat yang buruk secara luas di kawasan tersebut. Krisis yang terjadi di Yunani, Italia, Spanyol dan Potugal rupanya membawa imbas hingga ke negara-negara besar yang bertumpu pada sektor industri dan eksportir.

Daya saing perekonomian Eropa bahkan sedikit mengalami kegoyahan. Disisi yang lain, lebih tepatnya di kawasan Asia dan Amerika Selatan, kondisi yang stabil justru relative terjadi. Amerika Selatan dinilai sebagai kawasan ekonomi baru dimana di kawasan tersebut dimotori oleh kekuatan ekonomi baru seperti Brasil, Argentina, Peru dan Uruguay yang sanggup menunjukan kestabilannya ditengah perlambatan ekonomi global.

Brasil misalnya, negara industri baru yang dipadu dengan kekuatan eksportir di sektor komoditi pangan dan tambang menjadi negara tersebut patut diperhitungkan sebagai pengikut China dan India yang saat ini telah membuktikan sebagai salah satu motor perekonomian dunia. Terkait dengan hal ini, salah satu lembaga riset terkemuka dunia, Centre for Economics and Business Research (CEBR) menyatakan bahwa perekonomian di Asia maupun Amerika Selatan lambat laun akan memegang kendali perekonomian dunia.

Imbas dari krisis finansial yang terjadi sekarang di kawasan Eropa, dan belum pulih sepenuhnya perekonomian Amerika Serikat paska krisis tahun 2008, perekonomian Asia dan Amerika Selatan akan menjadi lahan bisnis yang pasti akan dirilik oleh investor. Menyangkut mengenai posisi Inggris yang dinilai sentral di kawasan Eropa, posisi negara industri ini dikalahkan oleh Brasil menurut riset yang dikeluarkan oleh CEBR. Dengan jumlah populasi mendekati 200 juta orang atau 3 kali lebih besar dibandingkan dengan Inggris, daya jual Brasil dari segi konsumsi jauh lebih besar. Sehingga dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% pada tahun lalu, perekonomian Brasil akan masih memiliki prospek yang tinggi.

Menurut CEBR, posisi tertinggi dari segi tingkat perekonomian untuk tahun 2011 masih ditempati oleh AS, diikuti oleh China, Jepang, Jerman, Perancis, Brasil, Inggris, Italia, Rusia dan India. Penilaian yang dilakukan oleh CEBR dilandasi oleh indikator-indikator seperti tingkat kenyamanan dalam berbisnis, tingkat konsumsi sebuah negara, sektor industri dan manufaktur sampai dengan kemampuan untuk mengekspor barang dan jasa. Jika melihat urutan 10 negara terbesar tersebut, CEBR memprediksi bahwa tahun 2020, komposisi negara-negara akan didominasi oleh negara-negara Asia dan Brasil di jajaran teratas. Untuk urutan 10 besar di tahun 2020, CEBR memprediksi bahwa AS masih akan memegang perekonomian terbesar dunia diikuti oleh China, Jepang, Rusia, India, Brasil, Jerman, Inggris, Perancis dan Italia.

Hasil riset yang dikemukakan oleh CEBR tidaklah mengherankan dan cenderung sesuai dengan prediksi kebanyakan pihak dimana China, India dan Brasil akan menjadi motor perekonomian global dalam beberapa waktu mendatang. Kekuatan ekonomi baru tersebut dinilai cukup kokoh mengingat ketiga negara tersebut memiliki populasi yang besar dan cukup komplit di segala sektor ekonomi.

Monday, December 26, 2011

BEI Yakin IPO Akan Makin Ramai di 2012 Didukung Tingginya Daya Tahan Bursa Lokal

Senin, 26 Desember 2011 13:30 WIB
(Vibiznews – Business) – Untuk tahun 2012 mendatang tampaknya investasi di Indonesia akan masih tetap berkembang dengan cukup menarik (28/12). Perkembangan di bursa saham dalam negeri diperkirakan masih akan positif seiring dengan masih maraknya animo perusahaan-perusahaan untuk go public.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia ito Warsito mengemukakan, pada kuartal pertama 2012 sudah ada sebanyak lima perusahaan berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO).

Di tahun 2011 ini BEI melaporkan bahwa ada 25 saham baru yang melantai di bursa. Jumlah tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan BEI sebelumnya. Meskipun kondisi pasar saham global saat ini sedang mengalami tekanan akibat krisis Eropa, akan tetapi nyata bahwa kondisi bursa saham global masih dinilai cukup mengesankan. Diyakini bahwa minat perusahaan dalam mencari pendanaan untuk melakukan ekspansi pasar modal masih cukup tinggi.

Sejak awal Januari 2011 lalu hingga akhir perdagangan Jumat 23 Desember kemarin IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 1.87%. Pertumbuhan ini memang tidak terlalu besar, bahkan dapat dikatakan nyaris flat. Akan tetapi melihat pertumbuhan negatif yang dialami oleh bursa-bursa saham global, pertumbuhan ini dapat dikatakan cukup menjanjikan. Terlebih lagi ada bursa saham yang sampai mengalami pertumbuhan negative sebesar 20%.

Di samping kondisi bursa saham yang masih menjanjikan, kondisi ekonomi dalam negeri yang solid juga menjadi tolak ukur bagi perusahaan untuk melakukan IPO. Untuk tahun 2012 mendatang BEI optimis akan dapat kembali memenuhi target IPO sebanyak 25 perusahaan.

Ito mengatakan, pada 2012 dari seluruh sektor saham perusahaan di pasar modal, diproyeksikan saham sektor konsumer mencatatkan kinerja tinggi, dikarenakan hal itu didukung oleh jumlah penduduk Indonesia yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor konsumer. Namun secara keseluruhaan, sektor lainnya juga masih menarik dan akan tetap tumbuh.

Tiga BUMN Siap Luncurkan Saham Perdana

Animo untuk meluncurkan saham ke lantai bursa bukan hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan swastas saja. BUMN juga tidak mau ‘kalah set’. Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan, setidaknya tiga Badan Usaha Milik Negara siap melakukan penawaran saham perdana kepada publik pada 2012.

Menurut Dahlan, go public juga bisa berlaku untuk anak usaha BUMN, tak semata BUMN utama. Anak usaha BUMN yang sudah siap IPO akan menjadi prioritas, sementara BUMN yang IPO pada 2012 akan menggunakan data laporan keuangan akhir Desember 2011 sehingga IPO paling cepat terlaksana akhir semester I tahun depan.

Kementerian BUMN mencatat tiga perusahaan sudah bersiap go public, yaitu PT Semen Baturaja, PT Waskita Karya, dan PTPN III. Sedangkan anak usaha BUMN yang akan IPO adalah PT Krakatau Wajatama anak usaha PT Krakatau Steel Tbk, dan PT Pertamina Hulu Energi anak usaha PT Pertamina.

Thursday, December 22, 2011

Dengan Status “Investment Grade”, Indonesia Siap Sambut 2012

Jumat, 23 Desember 2011 10:23 WIB
(Vibiznews - Business) - Menyambut tahun 2012 ini Indonesia dihadiahi status “investment grade” oleh lembaga pemeringkat rating global Fitch. Hadiah ini akan menjadi hadiah yang sangat luar biasa menyambut tahun baru karena di tahun 2012 mendatang Indonesia akan merasakan dampak dari status “investment grade” yang diberikan oleh Fitch tersebut (22/12).

Pemberian status “investment grade” akan membuat arus modal masuk ke dalam negeri menjadi makin besar mengingat kondisi ekonomi di AS dan Eropa yang kurang baik akan membuat para investor mengalihkan dananya ke Negara yang memiliki ekonomi solid.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini dana asing masuk ke dalam negeri (capital inflow) pada 2012 akan lebih deras dibandingkan tahun ini seiring dengan naiknya peringkat Indonesia dalam kategori negara layak investasi (investment grade).

Tahun ini BEI mencatat dana asing yang masuk ke pasar modal melalui pasar sekunder sebesar 22,7 triliun atau tumbuh sekitar 8,61 persen dibanding 2010.

Kesempatan Luar Biasa Bagi Indonesia

Pengamat Rhenald Kasali menilai bahwa status “investment grade” yang diperoleh Indonesia akan membuka kesempatan pengembangan bisnis yang luar biasa di dalam negeri. Ia bahkan merasa khawatir bahwa dengan derasnya investasi yang masuk ke dalam negeri, tenaga kerja yang dibutuhkan tidak akan dapat sepenuhnya dipenuhi.

"Jika kondisi tersebut tidak bisa diantisipasi sejak dini oleh pemerintah, kami khawatir jumlah buruh di Indonesia semakin berkurang akibat banyaknya lapangan kerja dibandingkan sumber daya manusianya," kata pengamat Rhenald Kasali.

Hal tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan kondisi yang ada di AS dan Eropa di mana pengangguran mengalami kenaikan tajam. Dengan maraknya investasi yang masuk ke dalam negeri maka tenaga kerja akan terserap sehingga kemungkinan besar tingkat pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan.

Dampak Status Investment Grade Akan Mulai Terlihat Tahun Depan

Meskipun demikian memang dampak dari pemberian status “investment grade ini tidak akan langsung terlihat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan dampak peningkatan peringkat Indonesia menjadi layak investasi tidak akan langsung terlihat karena investor tidak akan buru-buru menanamkan modalnya di Indonesia.

Menurut Darmin, hal tersebut karena situasi perekonomian global saat ini tidak dapat diprediksi sehingga dalam jangka pendek kemungkinan peringkat layak investasi tersebut berdampak positif sangat kecil.

Namun Darmin juga percaya bahwa investor dipastikan akan masuk ke Indonesia dan ini merupakan kesempatan agar modal yang masuk tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi jangka panjang.

Peningkatan rating tersebut juga berdampak positif bagi sektor perbankan nasional karena peringkat beberapa bank juga terdorong naik.

Sebelumnya lembaga pemeringkat Fitch menaikkan "sovereign credit rating" dari BB+ menjadi BBB- yang menunjukkan Indonesia telah pantas mencapai tingkat layak investasi (investment grade).

Dalam laporannya, Fitch menekankan bahwa peringkat ini mencerminkan disiplin fiskal yang berkesinambungan, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas serta rasio utang publik yang rendah dan cenderung menurun.

Peringkat layak investasi tersebut juga memperlihatkan Indonesia memiliki likuiditas eksternal yang kuat dan memiliki kerangka kebijakan makro yang berhati-hati.

Credit Suisse Mulai Invasinya Ke Jepang dengan Membeli Asset Milik HSBC

Kamis, 22 Desember 2011 11:56 WIB
(Vibiznews - Business) - Industri perbankan Asia pada hari ini (21/12) dikejutkan oleh kabar mengenai laporan bahwa salah satu bank swasta terbesar di Eropa, Credit Suisse telah membeli asset milik bank HSBC di Jepang. Nominal pembelian yang disepakati oleh kedua belah pihak mencapai 2,7 miliar dollar. Menurut pernyataan CEO HSBC, Stuart Gulliver, pihaknya sengaja melakukan penjualan asset untuk memotong beban pengeluaran pengeluaran perusahaan sebesar 3,5 miliar dollar akibat kurang positifnya performa perusahaan di Jepang.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CNBC, persaingan sektor perbankan swasta di Asia kian mengalami kemajuan yang signifikan. Apalagi dalam satu tahun terakhir dimana fokus bisnis bank-bank swasta asal Eropa dan AS lebih mengarah ke kawasan Asia akibat buruknya kondisi perbankan di dua kawasan tersebut akibat hantaman krisis ekonomi. Perkembangan sektor perbankan di kawasan Asia Pasific tercatat mengalami kenaikan 10% dengan kenaikan dana perbankan hingga mencapai 10,8 triliun dollar. Tingginya pertumbuhan sektor perbankan di kawasan Asia justru memberikan sebuah kondisi persaingan yang sangat ketat sehingga biaya operasional justru mengalami kenaikan yang tinggi guna peruntukan promosi dan pelayanan terhadap nasabah.

Berbeda dengan pernyataan CEO HSBC diatas, pihak Credit Suisse rupanya justru optimis bahwa ceruk bisnis perbankan di Asia masih menjanjikan meski dihadapkan oleh persaingan yang ketat. Jepang sebagai negara industri dan eksportir terbesar di Asia memiliki peran sentral begi kemajuan sektor perbankan di kawasan ini. Selain itu, tingginya prospek sektor perbankan di Jepang juga didukung oleh kebijakan negara dan sifat masyarakat Jepang sendiri yang menjadi tulang punggung bagi besarnya jumlah tabungan.

Bank Swiss Kedua di Jepang

Dengan dibelinya asset HSBC kepada Credit Suisse, telah menjadi momentum bagi Credit Suisse sebagai bank Swiss kedua yang akan berkecimpung di sektor perbankan Jepang setelah UBS. Cabang utama sekaligus kantor Credit Suisse akan diresmikan di Tokyo lalu berkembang ke kota-kota besar lainnya seperti Nagoya dan Osaka pada awal tahun depan. Credit Suisse menargetkan jumlah kepemilikan aset mencapai 1 miliar yen.

Jepang dinilai sebagai negara dengan jumlah tabungan masyarakat yang besar. Tercatat sebanyak 1,7 juta orang memiliki tabungan diatas 1 juta dollar dan total aset yang dimiliki oleh milyarder tersebut memiliki total mencapai 4135 triliun dollar di akhir tahun 2010 lalu.

Kedepannya, prospek bisnis Credit Suisse di Jepang diperkirakan akan cukup positif dimana sektor perbankan Jepang yang masih aman dari kondisi krisis akan terstimulasi oleh kebijakan ketat pemerintah dan stabilnya tingkat suku bunga acuan di level terendah.

Wednesday, December 21, 2011

Pangeran Alwaleed Beli Saham Twitter, Lanjutkan Investasi di Korporasi Besar AS

Rabu, 21 Desember 2011 11:52 WIB
(Vibiznews - Business) - Industri social media rupanya semakin berkembang pesat dan makin diminati oleh para investor. Pada hari ini (20/12) bisnis internet dikejutkan dengan adanya informasi bahwa Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal telah membeli 3,75% dari total saham Twitter, situs social media yang paling banyak diminati dengan 300 juta pengguna di seluruh dunia. Jumlah transaksi yang dibayarkan oleh Pangeran Alwaleed mencapai 10 miliar dollar. Transaksi tersebut diwakili oleh Kingdom Holding yang merupakan perusahaan multi korporat yang dimiliki oleh Pangeran Alwaleed.

Proses pembelian saham tersebut telah menjalani perjalanan yang cukup lama dimana Kingdom Holding sebelumnya menginginkan adanya percepatan pembelian sebelum tahun 2012. Semakin banyaknya pengguna Twitter di seluruh dunia memberikan sebuah prospek yang terus berkembang dalam jangka pendek dan panjang. Menurut lembaga survey "EMarketer", pendapatan bersih Twitter pada tahun ini akan mengalami kenaikan menjadi 150 juta dollar dibandingkan dengan tahun sebelumnya di level 139,5 juta dollar.

Selain itu, prediksi kenaikan profit tersebut juga didasari oleh naiknya jumlah pendapatan yang diperoleh dari iklan sebesar 86% dibandingkan dengan tahun lalu. Disamping oleh melonjaknya pengguna Twitter yang menjadikan Twitter memiliki pangsa pasar yang semakin luas. Diminatinya Twitter sebagai situs social media terfavorit saat ini tidak terlepas dari adanya kemudahan akses pengguna terkait dengan kecepatan update dan juga jumlah bahasa yang dapat disesuaikan dengan para pengguna.

Ditengah proses pembelian saham tersebut, muncul isu bahwa proses pembelian saham Twitter oleh Pangeran Alwaleed memiliki maksud tersembunyi untuk mencegah adanya tekanan terhadap kerajaan Saudi yang dilancarkan oleh kaum opisisi melalui situs-situs social media seperti Twitter. Namun hal tersebut dibantah langsung oleh dirinya yang mengatakan bahwa kebijakan pembelian saham Twitter merupakan pemantapan langkah untuk berinvestasi di bisnis teknologi.

Ambisi Sang Pangeran Arab

Bagi dunia investasi di Amerika Serikat, nama Pangeran Alwaleed sudah tidaklah asing. Salah satu pria terkaya di kawasan Asia ini memang merupakan investor bagi korporasi-korporasi besar di AS. Sampai dengan Maret 2011, jumlah kekayaannya menurut Forbes disinyalir mencapai 19,6 miliar dollar. Dengan kekayaan tersebut ia merupakan orang terkaya di Arab Saudi. Pria berumur 56 tahun ini dinilai memiliki jiwa bisnis dan merupakan investor handal. Bahkan majalah Time menyebutnya sebagai Warren Buffet-nya Arab Saudi.

Selain melalui perusahaannya, Kingdom Holdings, ia pun merupakan investor individu bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Citigroup dan News Corp. Untuk Citigroup sendiri, ia merupakan investor individu terbesar dengan kepemilikan saham sebesar 4,9%. Sedangkan yang melalui perusahaannya yaitu Kingdom Holdings, ia mendelegasikan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan seperti Apple Inc, General Motors, AOL, Four Seasons dan Motorola. Bahkan Kingdom Holdings merupakan pemrakarsa dari pembangunan Kingdom Tower di Jeddah Arab Saudi yang nantinya akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan ketinggian sebesar 1 km.

Monday, December 19, 2011

Pasar Asia Terpuruk Dihantui Kabar Meninggalnya Kim Jong Il

Selasa, 20 Desember 2011 11:20 WIB
(Vibiznews – Business) – Di penghujung tahun 2011 ini dunia kembali dikejutkan dengan berita kematian pimpinan Korea Utara Kin Jong Il (19/12). Otoritas Korea Utara secara resmi mengumumkan meninggalnya tokoh pemimpin di Negara tersebut akibat serangan jantung. Kim yang juga sempat dikabarkan telah meninggal dunia beberapa waktu lalu merupakan pemimpin Korea Utara sejak tahun 1994 yang ‘mewarisi’ posisi tersebut dari ayahnya yang telah berkuasa sejak tahun 1948.

Dinasti Kim yang telah berlangsung selama 63 tahun ini tampaknya akan terus berlanjut mengingat putra Kim Jong Il, Kim Jong Un digadang-gadang akan menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin di Korea Utara. Jong um yang merupakan putra termuda disebut oleh KCNA, kantor berita resmi Korea utara, sebagai penerus ayahnya.

Respon Musuh-musuh Korea Utara

Korea Utara secara teknis masih terlibat perang dengan Korea Selatan. Sepeninggalan Kim Jong Il, kementerian pertahanan Korea Utara menyatakan tidak adanya perubahan kebijakan militer berkaitan dengan Korea Selatan. Hal ini merupakan isyarat bahwa Korea Utara masih mempertahankan sikap bermusuhan dengan Negara tetangganya itu.

Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak telah melakukan pembicaraan dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat mengenai kematian Kim Jong Il. Pemerintah Korea Selatan juga akan mengadakan pembicaraan dengan Jepang yang juga merupakan Negara sasaran kebencian Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda telah mempersiapkan kementerian pertahan Jepang untuk menghadapi ‘segala kemungkinan’. Saat ini Negara-negara tetangga yang berseteru dengan Korea Utara masih menantikan seperti apakah sosok Kim Jong Un yang menggantikan Kim Jong Il ini.

Reaksi Pasar

Merespon berita kematian Kim Jong Il ini pasar saham di Asia mengalami penurunan tajam. Bursa Asia dan indeks berjangka AS mengalami penurunan, di mana indeks Kospi anjlok sebesar 5%. Won Korea mengalami penurunan sebesar 1.8% hari ini dan mencapai posisi paling rendah dalam jangka waktu dua bulan belakangan.

Nilai tukar dolar tampak mengalami peningkatan signifikan terhadap rival-rival utamanya hari ini setelah kabar kematian Kim Jong Il mengemuka. Masih buramnya kepastian nasib pemerintahan Korea Utara mengakibatkan pasar cenderung masih memilih untuk memegang asset mata uang safe haven seperti dolar AS.

Korea Utara merupakan negara yang ekonominya jauh lebih miskin dibandingkan Korea Selatan. Hal ini dikarenakan Negara ini memilih untuk menutup diri dari hubungan dengan Negara lain dan mempertahankan sistem komunis.

Sunday, December 18, 2011

Ten Happiest Companies in USA for 2012

Minggu, 18 Desember 2011 00:00 WIB
(Vibiznews – Business Review) – Sebuah situs komunitas karir di AS mengumumkan perusahaan-perusahaan yang paling ideal dan membahagiakan untuk bekerja di AS tahun 2012. Perusahaan paling ideal adalah jaringan Hotel Hilton.

CareerBliss.com menyatakan, daftar perusahaan ini didapat dari 100 ribu karyawan yang berhasil disurvei. Ada 50 perusahaan yang masuk hitungan paling ideal untuk tempat bekerja para karyawan di AS.

Adapun peringkat 10 besarnya adalah:



1.Hotel Hilton

2.Fluor (perusahaan konstruksi)

3.Johnson & Johnson (kosmetik dan kesehatan)

4.Nordstrom (dept.store)

5.BASF (perusahaan kimia)

6.Centex (konstruksi

7.Angkatan Udara AS

8.Fidelity Investments (keuangan)

9.Ericsson (telekomunikasi)

10.Chevron (migas)


Matt Miller dari CareerBliss mengatakan menarik melihat perubahan yang terjadi. Karena di 2010 Google merupakan peringkat pertama, namun saat ini tidak termasuk dalam daftar 50 besar.

"Google menghadapi kompetisi ketat karena kompetitornya juga menawarkan banyak kebahagiaan untuk para karyawannya," jelas Miller dikutip dari CarrerBliss, Sabtu (17/12/2011).

Friday, December 16, 2011

Situs Social Media Kian Tertekan di India, Imbas Represifnya Kebijakan Pemerintah

Kamis, 15 Desember 2011 16:52 WIB
(Vibiznews – Business) – Perkembangan situs social media pada saat ini kian mengalami pertumbuhan yang pesat. Fungsi awal dari situs social media sebagai ajang bersosialisasi rupanya telah semakin luas ruang lingkupnya. Situs social media kini bahkan cukup ampuh sebagai ajang promosi sebuah produk sampai dengan adanya perluasan informasi mengenai kegiatan-kegiatan sosial. Peran pemerintah dalam mengontrol social media di setiap negara berbeda-beda. Bagi mayoritas di negara-negara Asia, peran social media dinilai perlu untuk diawasi agar tidak melanggar norma-norma sosial. Hal tersebut dilakukan oleh India melalui Kementrian Komunikasi yang cukup ketat dalam mengontrol teknologi internet termasuk situs-situs social media. Bagi Kementrian India, dunia internet memiliki resiko untuk memunculkan gesekan-gesekan yang berpotensi menimbulkan konflik.

Pemerintah India rupanya tidak mau mengambil resiko terhadap aksi-aksi kekerasan yang sering terjadi terkait kasus isu terorisme dan agama. Oleh karena itu, pada hari ini Kementerian Komunikasi India memanggil sejumlah perwakilan dari social media, bloger sampai dengan praktisi teknologi internet untuk membahas pengaturan pengetatan aturan mengenai hal ini.

Pemberantasan Korupsi Via Social Media

Ditengah pertemuan tersebut hadir Perdana Menteri India, Manmohan Singh yang juga menyatakan keprihatinannya terhadap semakin maraknya kasus korupsi di India. Ia berharap besarnya jumlah penggunaan situs sosial media di India dapat menghimpun gerakan sosialism anti korupsi. Di India, jumlah pemilik akun Facebook tercatat sebesar 38 juta orang. Berdasarkan laporan Corruption Perceptions Index, India menempati peringkat ketiga sebagai negara terkorup dibawah Liberia dan Kolombia. Kapil Sibal, Menteri Komunikasi dan Informasi India menambahkan, pemerintah India tidak menutup kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan ketat terhadap dunia internet di India.

Sejak 5 September yang lalu, pemerintah India telah melakukan 6 kali pertemuan dengan wakil-wakil dari situs social media dan search engine seperti Facebook, Google, Twitter dan Yahoo! Inc. Sepanjang pertemuan tersebut, pemerintah India menginginkan adanya blok akses terhadap konten-konten yang dapat memiliki resiko di bidang sosial dan keagamaan. Di masa yang akan datang, pemerintah India khawatir isu-isu yang berkembang di social media akan mendatangkan ketidakstabilan politik dan keamanan. Jumlah pengguna Facebook di India saat ini mencapai 38 juta orang atau nomor tiga setelah Amerika Serikat yang mencapai 156 juta orang dan Indonesia sebanyak 40,8 juta orang.

Sibal juga menegaskan, dalam menyikapi perkembangan dunia internet di India, pemerintah memiliki wewenang untuk melanjutkan kebijakan UU Teknologi dan Informasi yang dirilis tahun 2008 yang berisi kewenangan pemerintah untuk melarang dan memblok baik konten maupun keberlangsungan sebuah situs.

Dengan melihat kondisi diatas, kita dapat melihat bahwa negara-negara besar di Asia telah represif terhadap perkembangan dunia internet di negaranya. Sebelum India, China jauh-jauh hari telah melarang operasi Facebook dan situs-situs social media lainnya. China juga memblok konten-konten berisi pornografi, judi dan kritik politik.

Wednesday, December 14, 2011

Apresiasi Yen Buka Peluang Merger dan Akuisisi oleh Perusahaan Jepang; Sebuah Berkah Tersembunyi

Rabu, 14 Desember 2011 14:36 WIB
(Vibiznews – Business) – Menguatnya nilai tukar yen telah menjadi argumen yang penting mengenai kemungkinan terkikisnya keuntungan dari perusahaan-perusahaan Jepang, terutama yang berasal dari sector eksportir (14/12). Akan tetapi di lain pihak menguatnya mata uang Jepang memberikan berkah bagi perusahaan-perusahaan yang berniat untuk melakukan ekspansi ke Negara-negara lain.

Didorong oleh kenaikan yen dan antusiasme yang besar di antara perusahaan-perusahan besar Jepang untuk mencari pasar di luar Jepang yang sudah jenuh, perusahaan-perusahaan Jepang melejit dan melampaui China hingga saat ini menempati posisi ketiga terbesar di dunia, di bawah AS dan Inggris, sebagai Negara dengan akuisisi terbesar di dunia.

Sementara rival-rival di luar negeri, terutama di Eropa, terbebani dengan krisis, perusahaan-perusahaan Jepang yang bergelimang uang mulai mencari kesempatan investasi di luar negeri. Para makelar yang berhasil menjembatani akuisisi perusahaan luar negeri oleh perusahaan-perusahaan Jepang sepanjang tahun 2011 ini menyatakan bahwa aksi perusahaan-perusahaan tersebut justru akan makin agresif di tahun 2012 mendatang. Kawasan utama yang menjadi target akuisisi perusahaan-perusahaan Jepang adalah Eropa yang sedang butuh dana segar karena diterpa krisis.

Menurut penyedia data Dealogic, nilai merger dan akuisisi yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan Jepang sepanjang tahun 2011 ini mencapai angka 79.7 miliar dolar, dipimpin oleh aksi akuisisi yang dilakukan Takeda Pharmaceutical terhadap pesaing dari Swiss Nycomed senilai 14 miliar dolar.

Angka akuisisi yang agresif ini menempatkan Jepang yang tahun 2010 lalu berada di peringkat ke-10 di antara Negara-negara paling agresif melakukan akuisisi, di tahun 2011 ini melompat ke posisi ke-3. Nilai akuisisi dan merger di tahun 2011 ini sudah dua kali lipat lebih besar dibandingkan nilai di tahun 2010 lalu, yang hanya sebesar 34.3 miliar dolar.

Apresiasi Yen, Sebuah Berkah di Tengah Badai

Menguatnya nilai tukar yen yang memporakporandakan eksportir Jepang, ternyata merupakan berkah tersendiri bagi proses merger dan akuisisi oleh perusahaan-perusahaan Jepang.

Lima tahun lalu Wakil Presiden Eksekutif JS Group, salah satu perusahaan produsen peralatan konstruksi, Takashi Tsutui, berencana membeli perusahaan konstruksi Italia Permasteelisa, akan tetapi mengurungkan niat karena harga saat itu sebesar 800 miliar euro (1.06 miliar dolar jika dinilai dengan kurs saat itu).

Akan tetapi tahun 2010 lalu Permasteelisa kembali ditawarkan ke pasar. JS Group berhasil mengakuisisi perusahaan tersebut hanya dengan nilai 575 miliar euro. Yen yang telah menguat sebesar 35% terhadap euro sejak lima tahun lalu merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan akuisisi tersebut. Harga perusahaan ini dalam yen menjadi jauh lebih murah dibandingkan 5 tahun lalu.

Lihainya perusahaan-perusahaan Jepang dalam menyukseskan proses merger dan akuisisi di tahun ini bukan hanya didorong oleh menguatnya nilai tukar yen, akan tetapi juga didorong kondisi keuangan perusahaan-perusahaan Jepang yang sangat solid.

Sementara itu pengalaman yang makin banyak dalam langkah merger dan akuisisi yang dilakukan oleh para pemain Jepang juga menjadi factor penting yang ikut menentukan. Pengambilan keputusan yang makin efisien di antara para eksekutif perusahaan-perusahaan Jepang juga turut mengambil peranan penting.

Satoshi Kojima, managing director DC Advisory Partners yang merupakan veteran 17 tahun dalam merger dan akuisisi menyatakan bahwa saat ini merupakan awal dari era baru persekutuan perusahaan Jepang dan Eropa. Kojima merupakan salah satu orang di belakang layar dalam akuisisi VTI Technologies yang berbasis di Finlandia oleh Murata Manufacturing tahun ini. Akuisisi ini mencapai nilai sebesar 261 juta dolar.

Tuesday, December 13, 2011

Eropa Di Ambang Kehancuran; ‘Obat’ dari Pertemuan Eropa Kurang Paten

Senin, 12 Desember 2011 11:30 WIB
(Vibiznews – Business) – Sepulangnya para petinggi Eropa dari rapat akbar untuk membahas nasib kongsi Negara-negara tersebut, pasar diliputi kebahagiaan luar biasa (12/12). Para petinggi Eropa, dalam usahanya untuk mempertahankan keutuhan persatuan yang telah berusia 12 tahun ini, menyatakan komitmen untuk meningkatkan kapasitas dana talangan yang akan digunakan sebagai bala bantuan bagi Negara-negara yang tertimpa masalah krisis utang.

Kesepakatan yang telah dicapai antara Negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan fiskal (khusus fiskal minus Inggris), juga merupakan langkah penting dan berada di jalur yang benar, Olivier Blanchard selaku chief economist IMF menyatakan hal tersebut. Meskipun demikian ia menegaskan bahwa langkah ini bukan merupakan solusi yang komplit untuk menyelesaikan tuntas krisis utang Eropa.

Para petinggi Eropa setuju untuk menciptakan kesepakatan baru untuk integrasi yang lebih kuat di antara Negara-negara Uni Eropa. Inggris sebagai Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Eropa menolak untuk ikut menandatangani kesepakatan integrasi dari sisi fiskal.

Para petinggi Eropa juga setuju untuk menyediakan dana senilai 200 miliar euro (270 miliar dolar) dalam bentuk pinjaman bilateral yang akan dikelola melalui IMF. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dana pinjaman untuk Negara-negara yang membutuhkan. Dana ini terdiri dari 150 miliar euro yang berasal dari Negara-negara kawasan euro, dan 50 miliar dolar lainnya berasal dari Negara anggota Uni Eropa yang tidak termasuk ke dalam kawasan euro.

Menurut Olivier Blanchard langkah Uni Eropa menyediakan dana tersebut akan mempermudah kerja IMF dalam mencari bantuan pendanaan dari Negara-negara lain di luar persekutuan Uni Eropa. Dengan adanya komitmen di antara Uni Eropa sendiri, maka IMF akan dapat menyatakan bahwa Uni Eropa telah menunjukkan komitmen, saat ini adalah giliran Negara-negara lain.

Sebelumnya Negara-negara di luar Uni Eropa semisal China menyatakan keengganan untuk memberikan dana bantuan karena menurut China Uni Eropa sendiri tidak berkomitmen untuk memberikan bantuan dana pada saudara-saudaranya yang bermasalah. Tidak kurang dari Presiden Perancis Nicholas Sarkozy telah melakukan lawatan ke China dalam rangka meminta bantuan pendanaan.

Jalan Panjang Masih Menanti Eropa

Meskipun Olivier Blanchard tidak menyatakan langkah-langkah apa yang seharusnya dilakukan Uni Eropa untuk menyelesaikan krisis utangnya, akan tetapi dapat dipahami mengapa Blanchard menyatakan bahwa solusi yang dicapai minggu lalu, seberapa pun bergunanya, masih jauh dari cukup.

Saat ini utang pemerintah yang masih outstanding untuk Italia, Spanyol, Belgia, Yunani, Portugal dan Irlandia mencapai angka fantastis 3.7 triliun euro. Utang pemerintah terbesar dipegang oleh Italia, dengan nilai mencapai 1.963 triliun ruto. Sementara Yunani yang sudah nyaris kolaps hanya memegang utang outstanding senilai 339 miliar euro.

Angka tersebut saja sudah cukup mengerikan, dan memperlihatkan betapa tidak mencukupinya dana talangan yang sudah berhasil dikumpulkan, dan akan dikumpulkan, dibandingkan besaran utang yang ada saat ini.

Hal tersebut makin diperparah dengan figur pengeluaran yang harus terjadi untuk periode 2012-2013. Di antara Negara-negara dengan ekonomi terburuk di atas, kebutuhan pemerintah keenam Negara tersebut di tahun 2012-13 mencapai angka 1.225 triliun euro.

Kondisi ini mungkin akan dapat memberikan sedikit gambaran mengenai seberapa parah kondisi krisis utang Eropa. Dengan demikian tidak salah sepertinya jika kita memprediksi bahwa krisis utang Eropa tidak akan berhasil diatasi dalam waktu dekat.