Monday, October 31, 2011

Jepang Akan Beli Surat Hutang Eropa, Kebijakan Strategis Negara Eksportir

Senin, 31 Oktober 2011 17:25 WIB

(Vibiznews - Business) - Kondisi fundamental ekonomi global pada hari ini (31/10) cukup dikejutkan oleh adanya laporan bahwa Jepang akan kembali meneruskan upaya pembelian obligasi yang diluncurkan oleh Eropa. Melanjutkan kebijakan tahun lalu dimana Jepang juga sempat membeli surat hutang yang diluncurkan oleh Yunani, kini pemerintah Jepang telah sepakat untuk membeli surat hutang yang akan dikeluarkan oleh Komite Eropa melalui European Financial Stability Facility (EFSF). Jepang merupakan salah satu dari beberapa investor yang cukup potensial menjadi pembeli surat hutang selain China. Jepang diperkirakan akan "memborong" surat hutang EFSF sebesar 1 triliun euro.

Prediksi tersebut cukup memberikan "angin segar" dimana Eropa saat ini membutuhkan suntikan dana segar setelah di pekan lalu pertemuan Uni Eropa telah menyepakati akan merilis dana bantuan sebesar 1,4 triliun dollar guna mengurangi tekanan krisis yang terjadi di beberapa negara Eropa. Pihak Komite Eropa sendiri bahkan menanggapi positif rencana pemerintah Jepang dan menyebutkan bahwa pembelian surat hutang yang dilakukan oleh Jepang tersebut merupakan sebuah bentuk "solidaritas" terhadap kawasan yang masing-masing memiliki faktor bisnis yang menguntungkan.

Hasil dari Perundingan G20

Banyak kalangan menilai bahwa kebijakan Jepang tersebut merupakan hasil dari kesepakatan pada pertemuan G20 yang dilakukan pada awal bulan ini. Jepang yang merupakan anggota G20 dinilai sebagai "langganan" pembeli surat hutang Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini merupakan sebuah sinyalemen strategis bagi Jepang yang merupakan salah satu eksportir produk-produk barang jadi terutama elektronik dan otomotif ke Eropa.

Ikatan bisnis antara kedua belah pihak menjadi alasan yang harus terus dibina. Maka dari itu, dengan melakukan pembelian surat hutang disaat Eropa sedang terguncang merupakan momentum yang tepat untuk menguatkan hubungan antara kedua belah pihak. Dalam pembelian surat hutang EFSF yang dilakukan oleh Jepang nantinya akan di bagi menjadi dua term yaitu pada bulan Januari dan Juli tahun depan.

Berbeda dengan tujuan pembelian surat hutan di tahun lalu, kini Jepang lebih memfokuskan kepada penyelamatan ekonomi Italia dan Spanyol. Untuk Italia sendiri, momentum yang dilakukan oleh Jepang seiring dengan rencana penjualan surat hutan yang dilakukan oleh pemerintah Itali sebesar 3,08 miliar euro yang merupakan penjualan surat hutang terbesar Italia sejak November 2000.

Namun disaat yang bersamaan, kebijakan pembelian surat hutang yang dilakukan oleh Jepang memiliki resiko bagi perekonomian Jepang yang masih cukup tertekan paska musibah gempa dan tsunami yang terjadi pada bulan Maret lalu. Dan penguatan yen terhadap Dollar AS menjadi sebuah ancama tersendiri bagi sektor eksportir Jepang.

Lihat Analisis Vibiz Research

Thursday, October 27, 2011

Kreditur Yunani Setujui Penghapusbukuan 50% Utang; Sukses Awal Rencana Penyelamatan Eropa

Kamis, 27 Oktober 2011 14:54 WIB

(Vibiznews – Business) – Para petinggi Uni Eropa akhirnya berhasil mengeluarkan rumusan langkah kebijakan yang diharapkan akan dapat mengatasi kemelut krisis utang di Eropa (27/10). Meskipun masih banyak nada sumbang dari berbagai pihak mengenai efektivitas kebijakan tersebut akan tetapi tentunya sentimen pasar mulai membaik dengan harapan-harapan baru terselesaikannya krisis Eropa.


Para petinggi Eropa telah berhasil meyakinkan para kreditur Yunani untuk menghapusbukukan 50% utang Negara tersebut. Langkah ini diambil untuk menurunkan beban utang Yunani setelah negosiasi alot yang dikabarkan berlangsung selama delapan jam antara kreditur berupa bank dan perusahaan asuransi, para kepala Negara Uni Eropa, dan perwakilan bank sentral serta IMF.

Dalam perjanjian tersebut para kreditur bersedia menghapusbukukan 50% investasinya dalam obligasi Yunani. Langkah ini akan mengakibatkan turunnya beban utang Yunani sebesar 100 miliar euro, memotong utangnya menjadi 120% GDP per tahun 2020 mendatang. Saat ini utang Yunani mencapai besaran 160% dari GDP.

Di waktu yang sama kawasan euro akan menawarkan “peningkatan kredit” ke para kreditur tersebut senilai kurang lebih 30 miliar euro. Paket ini juga disertai dengan paket rekapitalisasi perbankan Eropa yang mencapai nilai 106 miliar euro. Diharapkan paket perjanjian ini akan dapat dirampungkan hingga batas waktu akhir tahun ini karena hal tersebut merupakan prasyarat agar Yunani dapat kembali memperoleh bantuan penyelamatan tahap keduanya sebelum tahun 2012.

Peningkatan Besaran Dana Darurat (EFSF)

Di samping kesepakatan mengenai paket penghapusbukuan utang tersebut, para petinggi Eropa juga menyetujui peningkatan kemampuan institusi dana darurat Eropa, European Financial Stability Facility (EFSF).

EFSF dibentuk tahun lalu dengan dana talangan senilai 440 miliar euro (600 miliar dolar AS). Dana terebut sudah dipergunakan untuk menyediakan bantuan untuk Irlandia, Portugal dan Yunani. Saat ini dilaporkan dana yang tersisa hanya sekitar 290 miliar euro. Sekitar 250 miliar euro dari dana yang tersisa akan mengalami leveraging sekitar 4-5 kali, sehingga akan menghasilkan dana senilai 1 triliun euro.

Leveraging EFSF akan dilakukan dalam dua cara, menawarkan asuransi, atau garansi kerugian pertama, bagi pembeli utang kawasan euro di pasar primer, atau melalui instrumen investasi tertentu yang akan diciptakan beberapa minggu mendatang. Investor yang dibidik untuk membeli surat utang ini terutama adalah investor asal Brazil dan China.

Sarkozy sendiri menyatakan rencananya untuk bertemu dengan Presiden China Hu Jintao untuk memperbincangkan kemungkinan China ikut ambil bagian dalam proses penyelamatan Eropa.

Sebelumnya PM China Wen Jiabao memberikan sinyal minat untuk membantu menggiring Eropa keluar dari krisis keuangan. China sendiri memiliki kepentingan terhadap kesehatan kawasan ini karena Eropa merupakan kawasan tujuan ekspor terbesar China.

Meski demikian China akan sangat berhati-hati dalam menjawab panggilan permintaan tolong itu. China masih menyimpan kekhawatiran mengenai komitmen seluruh petinggi Eropa mengenai hal ini. China takut adanya ketidaksepakatan antara para petinggi Eropa sendiri dalam urun rembuk penyelamatan Yunani. Tentunya China tidak bersedia memberikan pertolongan tanpa adanya komitmen tersebut.

Niat Italia

Para petinggi Eropa juga menyerukan agar Italia mengambil langkah yang lebih kuat untuk melakukan reformasi sector dana pensiunnya. Kondisi ini menjadi sangat penting bagi Negara ini apabila tidak ingin bernasib sama dengan Yunani.

PM Silvio Berlusconi telah berjanji untuk menaikkan usia pensium menjadi 67 tahun per tahun 2026 mendatang. Ia juga akan menerapkan penyesuaian-penyesuaian terhadap model ekonomi Negara terebut. Berlusconi sendiri menerima banyak tentangan dari dalam negerinya dalam pengimplementasian rencana-rencana tersebut.


Lihat Analisis Vibiz Research

Wednesday, October 26, 2011

William Pesek : Tahun 2012 Akan Menjadi Tahun yang Berat Bagi Ekonomi China

Rabu, 26 Oktober 2011 15:06 WIB

(Vibiznews - Business) - Salah satu ekonomi terkemuka, William Pesek, pada hari ini kembali mengeluarkan pendapat dan prediksinya mengenai proyeksi ekonomi China sebagai salah satu negara industri paling kuat saat ini. Pesek dikenal sebagai salah satu ekonom dunia yang sering membahas mengenai perkembangan ekonomi Asia termasuk negara-negara industri yang berada dikawasan tersebut, tak terkecuali China. Menanggapi persoalan ancaman krisis yang terjadi pada Eropa, Pesek justru mengkaitkan imbas dari kondisi tersebut bagi perekonomian China baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurutnya, prospek ekonomi Eropa akan sangat tergantung dari kebijakan yang dibuat oleh pemegang regulasi di sektor finansial Eropa menyusul telah meluasnya imbas krisis finansial yang sebelumnya hanya melanda 2-3 negara termasuk Yunani. Dalam jangka panjang, perekonomian Eropa dinilai masih akan melamban. Meniliki keberadaan China, sebagai negara eksportir, kondisi tersebut akan tidak menguntungkan bagi China. Perlambatan ekonomi Eropa disinyalir akan masih terjadi hingga tahun yang dimana akan memberikan beban bagi sektor eksportir China.

Cina Terancam Krisis di Tahun 2012

Dengan adanya sinyalemen diatas, Pesek memprediksi bahwa tahun depan akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian China. Ancaman overheating diperkirakan akan berlanjut dan diperlihatkan oleh penurunan pertumbuhan ekonomi sampai dengan tahun depan. Pesek bahkan memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi China akan berada pada kisaran 8 - 9% pada tahun depan. Lesunya sektor eksportir dan juga jenuhnya bisnis di sektor properti akan menjadi penyebab utama bagi perekonomian China. Prediksi yang menyebutkan bahwa China akan melampaui kapasitas perekonomian AS diperkirakan akan terwujud pada 10-20 tahun mendatang menurut Pesek.

Pesek juga beranggapan bahwa kenaikan inflasi akan menjadi sebuah penghambat bagi perkembangan ekonomi China. Kebijakan penambahan uang beredar yang diberlakukan oleh Fed secara tidak langsung juga menjadi penyebab kenaikan inflasi. Semakin beredarnya jumlah dollar di perdagangan menimbulkan sebuah surplus permintaan bagi mata uang yuan sehingga menjadikan yuan mengalami apresiasi. Peran kebijakan Bank Sentral China masih akan dibutuhkan terutama dalam meredam tingkat inflasi dengan salah satunya melakukan peningkat suku bunga acuan yang disisi lain akan berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi dan juga produktifitas di sektor ril.

Namun dalam jangka pendek atau lebih tepatnya sampai dengan akhir tahun ini, Pesek memprediksi bahwa perekonomian China masih cenderung tidak terlalu "jatuh". Turunnya performa pertumbuhan ekonomi masih disebabkan oleh adanya sebuah kontraksi yang disebabkan oleh kondisi eksternal. Sedangkan dalam kondisi internal, sektor industri China masih akan menunjukan kondisi yang positif sampai dengan akhir tahun.

Lihat Analisis Vibiz Research

Tuesday, October 25, 2011

Virginia Rometty, Si Cantik CEO Baru Raksasa Teknologi IBM

Rabu, 26 Oktober 2011 08:40 WIB

(Vibiznews – Business) – Peranan kaum wanita di abad ke-21 ini makin menunjukkan bahwa wanita bukan hanya dapat berkiprah di tingkat domestic, tapi juga dapat berhasil menjadi CEO-CEO yang tidak kalah dengan kaum pria (26/10). Bahkan untuk perusahaan-perusahaan raksasa teknologi yang masih didominasi kaum pria, dua wanita ini berhasil naik ke puncak dan menjadi CEO.

Pengumuman resmi IBM bahwa Virginia Rometty akan menggantikan Sam Palmisano sebagai CEO menjadikannya sebagai wanita kedua yang berkiprah sebagai CEO di sebuah perusahaan teknologi dunia. Bulan lalu Meg Whitman, penemu eBay, telah lebih dulu didapuk sebagai CEO Hewlett-Packard.

Rometty dijadwalkan akan secara resmi mengambil alih kepemimpinan dari tangan Palmisano pada bulan Januari 2012 mendatang. Dengan menjadi CEO dari IBM, Virginia menjadikannya perusahaan dengan nilai terbesar di AS yang dipimpin oleh seorang wanita.

Keputusan memilih sosok Virginia Rometty sebagai CEO sebetulnya cukup mengejutkan karena IBM merupakan perusahaan yang dikenal “saklek” dan cukup konservatif dalam memandang dominasi pria dalam bisnis teknologi. Meskipun demikian tampaknya keputusan IBM memilih wanita yang memang memiliki latar belakangan pendidikan insinyur dan ilmu computer ini sebagai CEO diterima dengan cukup baik di kalangan para petinggi Sillicon Valley dan para pemegang saham.

Rometty sendiri merupakan seorang veteran yang meniti karir di IBM sejak tahun 1981 sebagai system engineer. Posisi terakhirnya adalah wakil presiden divisi penjualan dan pemasaran global.

Penunjukan Rometty Picu Persaingan yang Makin Head-to-Head dengan HP

Penunjukan Rometty sebagai CEO IBM makin menegaskan persaingan dengan raksasa teknologi HP yang sejak dulu merupakan rival abadi IBM. Pasalnya CEO HP juga dipegang oleh seorang wanita yaitu Meg Whitman. Kedua wanita ini sama-sama menempati posisi sebagai wanita-wanita paling berpengaruh di dunia, dan juga anggota klik eksklusif yang berisi CEO-CEO wanita berskala global yang anggotanya antara lain Indra Nooyi dari PepsiCo, Ursula Burns dari Xerox, Irene Rosenfeld dari Kraft dan Ellen Kullman dari DuPont.

Sebuah sumber menyatakan bahwa sebenarnya sebelum menunjuk Whitman sebagai CEO, HP justru berusaha untuk “membajak” Rometty. Di tahun 2010 lalu Rometty sempat ditawarkan menempati posisi CEO HP untuk menggantikan Mark Hurd. Akan tetapi Rometty memutuskan untuk tetap setia kepada perusahaan yang telah membesarkan dan dibesarkannya. Keputusan Rometty tersebut ternyata tepat sasaran dan mengantarkannya menjadi orang nomer satu.

Prestasi Rometty yang mengantarkannya sebagai rising star berawal dari kesuksesannya mengawal proses integrasi dengan divisi konsultasi PriceWaterhouseCooper. Langkah sukses tersebut berhasil meroketkan IBM menjadi salah satu perusahaan konsultasi teknologi terbesar di dunia.

Lihat Analisis Vibiz Research

Perketat Sektor Perbankan, Upaya Uni Eropa Cegah Meluasnya Krisis Ekonomi

Senin, 24 Oktober 2011 16:21 WIB

(Vibiznews - Business) - Kondisi pasar untuk perdagangan hari ini (24/10) tercatat mengalami pergerakan yang sumringah setelah memperoleh imbas positif dari hasil pertemuan Uni Eropa yang dilangsungkan pada akhir pekan lalu. Pada pertemuan tersebut, para petinggi Uni Eropa berkumpul dan telah menyepakati kesepakatan bersama mengenai upaya penguatan sektor perbankan di negaranya masing-masing. Konteks tersebut berbeda dengan spekulasi yang bergulir pada beberapa hari sebelumnya yang memperkirakan bahwa pada pertemuan tersebut akan dipastikan nominal pemberian bantuan ekonomi Yunani.

Perketat Perbankan Guna Cegah Krisis

Pengetatan sektor perbankan dan adanya regulasi yang mumpuni diharapkan menjadi sebuah rancangan kebijakan yang dilakukan oleh Uni Eropa. Selain dilakukan mandiri oleh negara-negara anggota Uni Eropa, para petinggi di kawasan tersebut juga mengharapkan adanya peran serta yang aktif dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk dapat membantu. Menurut salah satu tokoh favorit di Uni Eropa, Nicolas Sarkozy yang juga Presiden Prancis, ia mengatakan bahwa sektor perbankan merupakan benteng terakhir yang harus diperkuat guna mencegah penularan krisis ekonomi yang terjadi di beberapa negara dan penting juga bagi negara- negara yang masih "sehat" untuk dapat semakin meningkatkan performa ekonominya.

Menjawab mengenai kebijakan bail out ekonomi Yunani, Sarkozy menyatakan bahwa upaya tersebut masih dalam taraf pembahasan pada perwakilan Uni Eropa. Hal tersebut menimbulkan sinyalemen bahwa kesepakatan mengenai prospek kebijakan bail out ekonomi Yunani akan berjalan panjang. Ia juga mengemukakan bahwa solusi yang paling tepat disaat ini ialah dengan cara menanggulangi dan memperbaikan sektor perekonomian negara-negara yang sedang mengalami krisis seperti Yunani, Italia dan Spanyol dengan cara mengetatkan kondisi perbankan terutama dari sektor penyaluran kredit selain adanya kebijakan bail out.

Pada hari Rabu mendatang, para petinggi Eropa akan kembali melakukan pertemuan guna memantapkan rancangan kebijakan bersama di sektor perbankan. Banyak kalangan menilai, upaya yang dilakukan oleh Uni Eropa tersebut merupakan hasil dari "kecerobohan" sektor perbankan negara-negara Eropa yang tidak dapat memanfaatkan krisis ekonomi AS ditahun 2008 sebagai acuan untuk memperketat sektor kreditnya. Kebijakan European Financial Stability Facility (EFSF) yang diusung oleh Komisi Eropa yang merupakan Komisi dibawah pengawasan Uni Eropa untuk sementara akan menjadi "senjata" yang akan terus digunakan untuk mengatasi ancaman krisis ekonomi.

Dalam pertemuan kemarin, ke 27 petinggi Uni Eropa menerima dan akan menjalankan EFSF sebagai upaya penyelamatan ekonomi. Fungsi-fungsi utama dari kebijakan tersebut akan secara komprehensif dijalankan. Dari segi peminjaman dana misalnya, EFSF dibawah Komisi Eropa akan semakin ketat dan selektif dalam penyaluran bantuan. Bekerjasama dengan IMF, Komi Eropa akan menseleksi negara-negara yang terbilang memiliki resiko kredit yang besar dengan jumlah uang jaminan yang dimiliki.

Status Bail Out Yunani Semakin Tidak Jelas

Bagi para pelaku pasar, hasil pertemuan yang dilakukan oleh Uni Eropa diatas memberikan sebuah kondisi yang sulit dan penuh dengan spekulasi. Ditengah hegemoni mengenai kebijakan pengetatan sektor perbankan Eropa yang akan membawa hasil yang baik, disisi lain nasib ekonomi Yunani semakin dipertanyakan. Banyak kalangan menilai, bahwa upaya negosiasi yang dilakukan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy terhadap proposal bail out Yunani telah buntu dan sulit menarik simpati dari negara-negara Uni Eropa lainnya terutama bagi negara-negara yang tidak terlibat langsung dalam perekonomian di Yunani.


Lihat Analisis Vibiz Research

Sunday, October 23, 2011

George Soros dan Gerakan Occupy Wall Street

Jumat, 21 Oktober 2011 19:36 WIB

(Vibiznews – Business) Mau tahu siapa dalang di balik gerakan Occupy Wall Street beberapa waktu lalu? Santer beredar bahwa George Soroslah pelakunya. Peristiwa ini bermula dari aksi dari segelintir orang di pertengah bulan September lalu, selanjutnya gerakan Occupy Wall Street telah mulai menggurita dan menyebar ke kota-kota lain di AS, bahkan sampai ke seluruh dunia. Aksi yang menyuarakan protes terhadap keserakahan perusahaan-perusahaan besar dan kesenjangan sosial yang makin melebar ini bahkan juga dapat kita temui di Jakarta tercinta.

Pencetus aksi protes ini adalah seorang aktivis asal Kanada Adbusters. Slogan dari para peserta aksi ini adalah “Kami adalah yang 99% (We are the 99%)” mengacu kepada perbedaan antara kekayaan 1% orang paling kaya di AS dengan sisanya 99% dari masyarakat AS. Meskipun para peserta aksi protes tersebut meyuarakan keluhan yang berbeda-beda dan kepentingan yang belainan, akan tetapi seluruhnya menyuarakan rasa frustasi mengenai kondisi ekonomi dan tingkat pengangguran yang tinggi yang terjadi di AS tersebut.

Spekulasi tentang keterlibatan Soros dalam demo memrotes Wall Street dilontarkan oleh host radio, Rush Limbaugh pada pekan lalu.

"Uang George Soros di balik ini," ujar Limbaugh saat membawakan acara di radionya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/10/2011).

Atas tudingan tersebut, juru bicara Soros, Michael Vachon membantahnya. Soros tidak terlibat secara langsung atau tidak langsung pada aksi protes tersebut.

"Pernyataan yang tegas terhadap hal yang berkebalikan itu adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh orang-orang yang melawan para pendemo guna menimbulkan perdebatan pada kebenaran pergerakan itu," jelasnya.

Soros diketahui mendonasikan paling tidak US$ 3,5 juta pada organisasi Tides Center dalam beberapa tahun terakhir, dengan ciri-ciri dana tersebut untuk tujuan tertentu. Tides juga diketahui telah memberikah hibah kepada Adbusters, sebuah kelompok anti kapitalis di Kanada yang kampanyenya memicu demonstrasi awal pada bulan lalu.

Vachon mengatakan Open Society secara spesifik menyebutkan dana itu dapat digunakan untuk apa. Ia mengatakan, tidak ada tujuan umum dari penggunaan dana itu untuk keleluasaan Tides, misalnya untuk hibah Adbusters.

Menurut dokumen keterbukaan dari IRS sejak 2007-2009, berdasarkan data yang ada, Open Society telah memberikan hibah ke US$ 3,5 juta ke Tides, sebuah kelompok yang berbasis di San Francisco. Tides diketahui juga berpartner dengan Ford Foundation dan Gates Foundation.

Dokumen IRS dan laporan dari Tides itu juga menunjukkan Tides memberikan hibah ke Adbusters hibah sebesar US$ 185.000 pada periode 2001-2010, termasuk US$ 26.000 antara 2007-2009.

Adbuster yang berbasis di Vancouver mempublikasikan majalah dengan sirkulasi sebanyak 120.000 dan diketahui atas iklannya yang popular. Mereka mengatakan ingin mengubah cara korporasi menggunakan kekuatannya dan tujuannya adalah untuk meruntuhkan struktur kekuatan yang ada.

Pendiri Adbuster, Kalle Lasn mengatakan, 95% pendanaan grup adalah dari para subscriber yang membayar majalah tersebut.

"Ide George Soros cukup baik, kebanyakannya. Saya berharap dia memberikan sejumlah uang ke Adbusters, karena kami membutuhkannya. Tapi dia tidak pernah memberikan kami 1 penny," ujarnya.

Soros memang termasuk salah satu dari pihak-pihak yang menyatakan simpatinya kepada para pendemo Wal Street yang frustasi dengan tingginya pengangguran.

"Saya dapat mengerti sentimen mereka," ujar Soros mengomentari para pendemo Wall Street tersebut.

Soros yang pernah dicap sebagai biang keladi krisis finansial Asia, yang kini berumur 81 tahun berada di peringkat ke-7 orang terkaya di dunia dalam daftar Forbes dengan kekayaan diperkirakan mencapai US$ 22 miliar. Namun setelah dituding sebagai biang keladi di balik krisis, Soros 'membayarnya' dengan donasi seluruh hartanya. Setengah diberikan ketika dia mendapatkannya, setengah lagi ketika dia meninggal.

Friday, October 21, 2011

Perang Dagang Beijing-Washington Kembali Memanas; Renminbi Jadi Fokus


Kamis, 20 Oktober 2011 15:50 WIB

Chief Executive Hong Kong (setingkat gubernur) Donald Tsang menyatakan bahwa kemungkinan kembali terjadinya resesi global sangat besar (20/10). Tsang menyatakan kekhawatiran bahwa kondisi yang mengarah ke resesi ini akan mengakibatkan melambatnya progress apresiasi yuan.

Menurut Tsang saat ini tingkat kepercayaan di kalangan investor masih sangat rendah. Sementara itu konsumsi masyarakat Eropa dan AS yang terpukul juga membuat kondisi ekonomi makin mengalami tekanan.

Tsang memprediksi bahwa seiring dengan kondisi-kondisi tersebut, kesediaan pemerintah China untuk melepaskan pergerakan yuan akan kembali terhambat. Yuan diperkirakan akan kembali ‘dikekang’ untuk melindungi daya saing ekspor China. Tsang menyatakan bahwa untuk saat ini nilai tukar yuan telah berada di level optimal.

Sepanjang tahun 2011 ini nilai tukar yuan telah mengalami kenaikan sebesar 3.2% terhadap dolar AS. Yuan telah membukukan total penguatan sebesar 7% sejak pemerintah dan bank sentral China memberikan kelonggaran pergerakan mata uang ini kurang lebih satu tahun lalu.

Perang Dagang dengan Washington Mulai Memanas

Progress apresiasi yuan yang melambat ini boleh jadi akan kembali memicu perang dagang antara Beijing dan Washington. Minggu lalu senat AS telah melakukan voting dan memutuskan untuk menekan China untuk mempercepat proses apresiasi yuan dan mengurangi perdagangan yang tidak adil.

Pernyataan senat AS ini memperoleh reaksi yang tidak menyenangkan dari pemerintah China. Menurut juru bicara Departemen Perdagangan China Shen Danyang pernyataan-pernyataan yang menyudutkan China tersebut dapat merusak hubungan dagang antara China dan AS. Menurutnya pernyataan yang dibuat pemerintah AS tersebut hanya merupakan hal yang bersifat politis dan untuk menutupi kekurangan di dalam negeri.

Neraca perdagangan China sendiri telah mulai merasakan dampak dari melemahnya ekonomi di AS dan Eropa. Pada bulan September lalu surplus perdagangan China berkurang menjadi hanya sebesar 14.51 miliar dolar, dari 17.76 miliar dolar yang dicapai pada bulan Agustus sebelumnya. Selama Sembilan bulan berjalan di tahun 2011 ini surplus perdagangan China hanya mencapai angka 107.1 miliar dolar, turun 11% dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan surplus tersebut juga tercermin dari rasio surplus perdagangan terhadap GDP. Pada Sembilan bulan pertama tahun 2011 surplus perdagangan China mencapai 2% dari GDP dan 4% dari total nilai perdagangan. Rasio surplus perdagangan terhadap GDP mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang mencapai 3.1%.

Kasus Wal-Mart Cemari PMDN China

Para pelaku bisnis juga menyoroti kasus yang menimpa Wal-Mart juga menambahkan ‘daftar hitam’ perusahaan asing yang terkena masalah di China. Kondisi ini memperoleh perhatian penting dari perusahaan-perusahaan global yang berminat berinvestasi di China. Pihak berwenang di kota Chongqing telah menutup 13 jaringan took milik Wal-Mart dan menahan 37 karyawan, menangkap 2 di antaranya. Kejadian ini terjadi menyusul kesalahan pemberian label daging babi biasa dengan daging babi organik.

Menanggapi kekhawatiran menyusul kasus tersebut, Shen merasa yakin bahwa kebijakan terkait investasi asing di China masih dapat dikatakan bagus dan kuat. Ia yakin bahwa investasi asing yang telah bertumbuh pesat selama 19 tahun di China akan mampu terus tumbuh dengan solid.

Sementara itu data dari Departemen Perdagangan China menunjukkan bahwa investasi asing di China pada bulan September mengalami kenaikan 7.9% dibandingkan bulan Agustus dan mencapai angka 9.05 miliar dolar.

Wednesday, October 19, 2011

General Motors Optimis Raih Profit Lagi, Masa Recovery Mulai Terkikis

Rabu, 19 Oktober 2011 17:10 WIB

Dalam 2 tahun terakhir atau paska terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat, industri otomotif AS terus menggeliat dan memberikan perkembangan yang semakin positif. General Motors, produsen otomotif terbesar di AS dan salah satu yang terbesar di dunia telah mengalami kemajuan yang pesat setelah tahun 2008 sempat terancam bangkrut dan menerima bantuan bail out dari pemerintah. Tahun lalu, perusahaan yang memiliki umur lebih dari 1 abad ini tercatat mengalami kenaikan profit sebesar 23 miliar dollar. Masa pemulihan finansial dan bisnis rupanya telah melalui tahap positif. Bulan Desember tahun lalu bahkan perusahaan ini dapat memproduksi mobil sebanyak 224 ribu unit dalam setahun atau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 16% setelah sempat mengalami penurunan 21% di awal tahun 2009 lalu. Sedangkan pendapatan bersih mengalami kenaikan sebesar 6,172 miliar dollar untuk tahun 2010 dengan jumlah asset mencapai 138,89 miliar dollar.

Menurut Forbes, kenaikan jumlah produksi mobil diatas di tahun lalu juga merupakan kenaikan produksi di sektor otomotif. Setelah GM, Ford juga mengalami kenaikan 19%, Chrysler 16% dan Toyota 5,5% pada industri otomotif di AS. Banyak kalangan menilai bahwa melonjaknya produksi mobil GM tersebut disebabkan oleh adanya peran signifikan dari Daniel Akerson, sang CEO ang dinilai memiliki andil dalam penyelamatan finansial GM. Ia terpilih pada tahun 2009 berdasarkan rekomendasi dari Departemen Keuangan AS yang memiliki proporsi jumloah saham sebesar 61%. Sikap ulet dan penuh inovasi yang diusungnya membuat GM kembali menjadi penguasa di sektor otomotif AS.

Prospek Positif Tahun Ini

Untuk tahun 2011 ini, Daniel Akerson memprediksi bahwa penjualan mobil hasil produksi GM akan mengalami penjualan hingga mencapai 13 - 13,5 juta unit. Prediksi tersebut dilandasi oleh adanya sentimen mengenai prospek perekonomian AS yang mulai stabil meski disisi lain masih memiliki kekurangan terutama pada sektor tenaga kerja yang masih menunjukan tingginya angka pengangguran. Kondisi tersebut dinilai masih belum dapat mengganggu prospek sektor otomotif di AS. Selain itu, dari segi permintaan, kondisi negatifnya perekonomian beberapa negara Eropa akan menjadi sebuah sinyalemen yang negatif bagi ekspor produk otomotif GM.

Bukan hanya Eropa, China pun dikhawatirkan akan mengalami permintaan produk otomotifnya pada tahun ini menyusul melemahnya pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada kuartal ketiga sebesar 0,4% menjadi 9,1%. China merupakan konsumen produk otomotif GM terbesar kedua setelah AS dengan market share sebesar 12,05% atau sebanyak 1,9 juta unit mobil. Meski begitu, GM diperkirakan akan masih memanfaatkan pasar Asia sebagai tulang punggung pemasaran. Apalagi sesuai dengan permintaannya, pasar Asia lebih menggiurkan untuk menjual produk-produk GM dengan mobil-mobil berjenis "city car" seperti produk Chevrolet Matiz dan Chevrolet Aveo.

Disisi lain, prospek positif juga datang dari pengaruh eksternal lainnya seperti cenderung stabilnya pergerakan harga minyak mentah yang berimbas kepada harga bahan bakar minyak. Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini prospek penjualan mobil global akan sangat tertolong oleh stabilnya harga minyak mentah yang berkisar antara level 82 - 87 dollar per barel. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu dimana harga minyak berkisar antara level 88 - 94 dollar per barel.

Berdasarkan penjelasan diatas, investor cukup optimis bahwa laporan keuangan GM untuk kuartal ketiga lalu diperkirakan akan mengalami kenaikan profit. Mengacu pada naiknya data industri AS dalam dua pekan terakhir, investor memprediksi bahwa penjualan otomotif untuk kuartal ketiga akan semakin meningkat. Mengacu kepada "anjlok"nya penjualan otomotif Jepang paska musibah bencana gema dan tsunami yang terjadi bulan Maret lalu, para produsen otomotif AS akan sangat memperoleh keuntungan bukan hanya pada penjualan otomotif lokal tapi juga global.


Lihat Analisis Vibiz Research

IMF Tegaskan Ekonomi Indonesia Salah Satu yang Terkuat di ASEAN, Pemerintah Jangan Lengah

Selasa, 18 Oktober 2011 15:00 WIB

Di tengah kondisi krisis ekonomi global yang mengguncang dunia, tampaknya akan sangat naif apabila kita berharap bahwa Indonesia akan sepenuhnya imun terhadap kondisi krisis tersebut (18/10). Akan tetapi kita boleh berbangga hati sedikit (meskipun tetap waspada tentunya) bahwa saat ini kondisi ekonomi dalam negeri masih cenderung solid.

Dana Moneter Internasional atau "International Monetary Fund" (IMF) menyatakan bahwa Indonesia sekarang ini merupakan salah satu negara dengan kondisi perekonomian terkuat di antara negara-negara di ASEAN.

Pada 2011, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai 6,4 persen. Ini adalah yang tertinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pada 2011, PDB Malaysia adalah 5,2 persen, Filipina: 4,7 persen, Singapura: 5,3 persen, Thailand: 3,5 persen, dan Vietnam: 5,8 persen.

Senior Resident Representative IMF untuk Indonesia, Milan Zavadjil, menjelaskan, GDP Indonesia pada tahun 2012 berpotensi menurun sebesar 0,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6,3 persen. Meski demikian angka ini masih menjadi salah satu yang terkuat di ASEAN.

Secara keseluruhan, perkiraan pertumbuhan GDP di Asia pada 2012 menurun sebesar 0,2 persen dari tahun sebelumnya 7,9 persen menjadi 7,7 persen. Penurunan ini disebabkan karena mengikuti pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Menurut pengamatan IMF, Indonesia bisa menaikkan persentase GDPnya dengan cara meningkatkan iklim investasi antara lain dengan cara meningkatkan belanja untuk memperbaiki infrastruktur.

Inflasi dalam Negeri Mulai Melunak

Di samping pertumbuhan ekonomi yang masih solid, sinyal sehatnya ekonomi dalam negeri terlihat dari tingkat inflasi yang terkendali. Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo memperkirakan laju inflasi sampai akhir tahun ini mencapai 4,7 persen atau di bawah perkiraan sebelumnya 5 persen.

Menurut Perry Warjiyo, perkiraan inflasi yang rendah didasarkan perkiraan inflasi Oktober-November yang masih bisa dikontrol, serta faktor musiman yang tidak terlalu besar pengaruhnya.

Sementara untuk inflasi 2012, diperkirakan lebih rendah dibanding tahun ini karena faktor turunnya pertumbuhan ekonomi nasional, namun faktor rencana kenaikan TDL membuat inflasi 2012 akan lebih tinggi dibanding 2011.

Faktor perkiraan inflasi yang rendah di bawah lima persen pada tahun ini dan tahun depan ini yang mendasari BI menurunkan BI rate dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen pada Selasa minggu lalu.

Kewaspadaan Tidak Boleh Dilonggarkan

Meskipun sinyal bahwa ekonomi dalam negeri cukup sehat, akan tetapi kondisi ekonomi global yang sedang terpukul tetap mengharuskan Indonesia waspada dan siap sedia menghadapi bahaya. Pemerintah terutama harus mewaspadai kondisi obligasi berdenominasi dolar AS.

Menkeu Agus Martowardoyo menegaskan bahwa pemerintah perlu mewaspadai kondisi obligasi berdenominasi dolar AS karena bisa mengalami koreksi terkait memburuknya sistem perbankan di Eropa dan memberikan tekanan ke wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia.

Situasi global diprediksi belum akan membaik karena pelambatan pertumbuhan di Amerika Serikat (AS), ancaman pemanasan ekonomi (overheating) di negara berkembang serta krisis di Timur Tengah makin buruk, bisa mempengaruhi asumsi harga dan lifting minyak.

Kristanto Nugroho selaku komisaris Bursa Berjangka Jakarta menilai bahwa secara financial beberapa kali Indonesia diloloskan dari krisis global karena faktor tingginya self sufficient perekonomian yang didukung oleh kekayaan sumber daya alam dan jumlah penduduk, di sisi yang lain juga belum terlalu terlibat pada transaksi financial secara global yang pada krisis kali ini seperti domino effect dari keterkaitan transaksi financial yang cukup canggih sehingga sakitnya menular sangat cepat dan kronis bagi yang terlibat. Namun potensi masalah yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah masuk fase kekurangan dukungan infrastruktur, hal ini memerlukan belanja modal dan berdampak pada kenaikan inflasi.

Monday, October 17, 2011

Sepuluh Pengusaha Muda Paling Prospektif di Asia, Garibaldi Thohir Posisi Empat

Senin, 17 Oktober 2011 18:44 WIB

Dalam business news hari ini (17/10) kami akan membahas 10 pengusaha muda yang masih berumur dibawah 50 tahun yang memiliki potensi besar untuk menjadi penguasaha besar di kawasan Asia. Nama-nama pengusaha tersebut merupakan deretan pengusaha sukses di negaranya masing-masing dan telah memimpin sebuah perusahaan untuk menjadi yang terdepan dan berpotensi semakin sukses dalam waktu mendatang. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan dibawah ini yang merupakan hasil survey dari Forbes.

Dominasi Pengusaha Muda Asal China

Dalam deretan 10 pengusaha muda yang memiliki prospek tinggi terdapat 5 orang pengusaha atau mendominasi jajaran survey. Untuk posisi pertama ditempati oleh Charles Chao yang berumur 45 tahun. Ia merupakan CEO dari Sina Corp yang merupakan perusahaan yang bergerak di sektor layanan informasi berbasis internet dan social media. Beberapa produk yang dimiliki oleh Sina Corp yaitu Sina Weibo yang menyerupai Twitter, Sina Mobile yaitu layanan IT content via ponsel, Sina Online yang ebrgerak di jual beli online dan SINA.net yang mirip dengan situs browsing. Sina Corp didirikan oleh Chao pada tahun 1999 dan kini telah menjelma ke jajaran perusahaan IT ternama di China dan secara langsung bersaing ketat dengan para kompetitor seperti Tencent dan Baidu. Selain itu, prospek cerah perusahaan ini semakin positif setelah melakukan IPO di indeks Nasdaq.

Pengusaha muda pun juga memiliki "rasa" dan "semangat" yang juga di miliki oleh kaum muda lainnya. Bisnis lifestyle pun juga dapat menjadikan lahan bisnis yang prospektif. Hal tersebut dibuktikan oleh Ding Wuhao yang berumur 45 tahun, pemilik sekaligus CEO dari 361 Degrees International. Bagi penggemar sepatu, nama perusahaan tersebut sangatlah familier terutama bagi konsumen di China. 361 Degrees merupakan distributor ritel dari berbagai macam produk alas kaki merk terkenal dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 dan kini telah memiliki outlet sebanyak 3031 buah yang tersebar di seluruh China dan Asia. Posisi ketiga ditempati oleh Don Gao, pengusaha asal China yang merupakan CEO dari Positec Group, perusahaan yang memproduksi alat-alat perkakas rumah tangga.

Posisi keempat ditempati oleh pengusaha asal Indonesia, Garibaldi Thohir. Pengusaha berumur 45 tahun ini merupakan CEO dari Adaro Energy, perusahaan tambang batubara dan nomor 4 terbesar di seluruh dunia. Nama Garibaldi Thohir tidaklah asing bagi dunia bisnis Indonesia. Alumni University of Sothern California ini merupakan pengusaha sektor tambang yang ulet dan dikenal memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Maka dari itu pada tahun 2004 lalu ia menjadi finalis dari Ernst & Young Enterpreneur. Pada tahun 2003, ia mengakuisisi PT Padangbara Sukses Makmur yang merupakan cikal bakal dari terbentuknya PT Adaro Energy. Kini namanya semakin populer dan tahun 2009 lalu sempat masuk di jajaran 40 orang terkaya se Indonesia versi Forbes.

Di tempat kelima diisi oleh CEO Alibaba Group, Jack Ma. Pengusaha berumur 47 tahun ini dikenal sebagai pengusaha yang memiliki insipirasi bagi banyak orang pada saat ini. Bahkan Jack Ma pada tahun 2009 lalu sempat memperoleh penghargaan sebagai salah satu dari 100 orang yang memberikan inspirasi versi majalah Time. Awal karir bisnisnya dimulai pada tahun 1995 dengan mendirikan China Pages, perusahaan yang bergerak di konsultan IT. Perusahaan ini merupakan awal dari terbentuknya Alibaba.com pada tahun 1999. Kini Alibaba.com telah dikenal luas sebagai situs jual beli sekaligus sebagai perantara business to business antara konsumen dengan distributor. Lalu peringkat keenam ditempati oleh pengusaha asal Pakistan, Monis Rahman yang merupakan CEO dari naseeb Networks Inc yang memiliki produk bernama Rozzee.pk, situs lowongan pekerjaan yang telah memiliki member sebanyak 500 ribu orang.

CEO Air Asia, Tony Fernandes menempati posisi ke 7. Namanya kian populer seiring dengan ekspanasi bisnis maskapai penerbangan Air Asia yang mulai dikenal di seluruh dunia. Perusahaan berbasis di Malaysia ini membawa Tony Fernandes ke jajaran CEO terkenal bukan hanya di Malaysia, tapi juga Asia. Belum cukup sebagai CEO dari Air Asia, ia pun mulai merambah ke bidang bisnis lain yaitu pemegang saham mayoritas dari klub sepakbola Inggris Queens Park Rangers dan West Ham United dan juga penunjuang dana bagi tim Lotus Racing yang berlaga di arena balap F1. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Forbes, dirinya tercatat memiliki kekayaan sebesar 330 juta dollar. Sedangkan ditempak kedelapan ditempati oleh Vikram Chand yang merupakan CEO dari Vega Foods, distributor makanan cepat saji dan catering.

Untuk posisi ke 9 dan 10 masing-masing ditempati oleh Yusaku Maezawa dan Zhou Hongyi. Yusaku Maezawa, pria berumur 35 tahun ini merupakan pemilik dari Zozotown yang merupakan situs jual beli pakaian secara online pertama kali di Jepang. Sedangkan Zhou Hongyi merupakan pemilik dan CEO dari Qihoo 360 Technology, perusahaan yang bergerak di sektor jasa pelayan IT dan software provider terbesar di China dan mulai bulan Maret lalu telah melakukan IPO di NYSE.

Sunday, October 16, 2011

Mercedes-Benz Indonesia Luncurkan E 300 dan C 180 Terus Memimpin Pasar Kendaraan Premiun

Jumat, 14 Oktober 2011 22:00 WIB

Mercedes-Benz Indonesia (MBI) selaku agen tunggal pemegang merek Mercedes-Benz di Tanah Air secara resmi meluncurkan dua varian anyar yakni E 300 Connect dan C 180 Style. Kedua varian ini hadir lebih segar karena telah diasup fitur-fitur terbaru.

"Kami ingin memberikan sebuah pengalaman baru kepada para pecinta Mercedes-Benz dalam mengenal teknologi dan inovasi terdepan kami dengan cara eksklusif dan pada tempat yang respresentatif untuk pelanggan kendaraan premium," jelas Yuniadi H Hartono, Deputy Director Corporate Communications MBI di Jakarta.

The New Limited Edition E 300 Connect adalah kendaraan yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan pebisnis modern yang senantiasa terkoneksi dengan teknologi internet sepanjang waktu.

Dilengkapi dengan fitur WiFi dan iPad docking yang terkoneksi dengan audio di belakang kursi kemudi seakan menjawab kebutuhan konsumen modern yang kerap harus terkoneksi selama dalam perjalanan. Tampilan kendaraan ini dipercantik dengan padanan velg 18" pada bagian eksterior.

Mercedes-Benz Indonesia mentargetkan penjualan sebanyak 3.700 unit untuk kendaraan penumpangnya.

Lebih lanjut Mathilda Jeanette selaku PR MBI mengutarakan bahwa keduanya merupakan produk spesial. "Varian ini merupakan paket khusus, untuk C 180 Style kapasitas lebih kecil krn dibawah 2000cc, harganya pun lebiih murah. Sedangkan E 300 Connect dilengkapi fitur koneksi. Velg keduanya juga baru," paparnya.

C 180 Style tampil gaya dengan balutan desain dengan finishing piano lacquer. Setiap bagian pada ruang kabin dibalut kulit Artico sehingga tampilan kian eksklusif. Sisi luar C 180 Style tampak berbeda dengan varian standar karena telah menggunakan velg 17 inci dengan desain terbaru. Performa mesin yang tinggi pada putaran mesin rendah sekalipun dan teknologi mesin CGI yang ramah lingkungan.

Dengan hadirnya dua varian terbaru The New Limited Edition E 300 dan C 180 Style maka Mercedes-Benz kini memiliki 54 varian kendaraan sekaligus menjadikan merek premium dengan portofolio terlengkap di Tanah Air.

Harga untuk Mercedes-Benz E 300 Connect dibanderol Rp. 1,059 miliar. Sementara Mercedes-Benz C 180 Style dipatok Rp529 juta on the road Jakarta. Untuk tipe E 300 Connect hanya tersedia 70 unit, sedangkan C 180 Style sebanyak 80 unit.

Kedua varian ini merupakan model khusus yang dirancang untuk semakin mengukuhkan sisi lifestyle dari kendaraan-kendaraan Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz Indonesia sendiri masih tetap memimpin segmen pasar kendaraan premium dengan pangsa pasar sebesar lebih dari 60% dan angka penjualan sebesar 2.675 unit sampai dengan bulan September 2011.


Lihat Analisis Vibiz Research

Thursday, October 13, 2011

Apple Rilis “Karya Terakhir” Jobs; Animo Masyarakat Luar Biasa

Kamis, 13 Oktober 2011 14:37 WIB

Seolah tidak ingin berlama-lama terbenam dalam kesedihan sepeninggalan bos besarnya Steve Jobs, Apple tadi malam merilis secara resmi system operasi terbaru produksinya, yang akan mengiringi kehadiran gadget paling ditunggu-tunggu, iPhone 4S (13/10).

iPhone 4S baru akan diluncurkan ke pasaran secara resmi pada hari Jumat mendatang, akan tetapi para pelanggan produk Apple sudah bisa mulai menikmati fitur-fitur terbaru yang disediakan iOS 5 mulai hari ini. System operasi terbaru Apple ini dapat diperoleh secara gratis bagi mereka yang memiliki iPhone 4 atau iPhone 3G. Di samping meluncurkan iOS 5, Apple juga meluncurkan fitur yang sebelumnya telah digembar-gemborkan dan sangat dinanti kehadirannya yaitu iCloud.

iCloud yang diumumkan pertama kali oleh mendiang Steve Jobs pada bulan Juni lalu akan memberikan keleluasaan bagi para pengguna gadget produksi Apple untuk mensinkronisasi seluruh gadget mereka melalui web. Fitur iCloud memungkinkan banyak gadget untuk mensinkronisasi music, foto, email, notes, pengingat, kontak, dan banyak lagi.

Fitur iCloud ini juga memungkinkan para pelanggan untuk “melegalkan” koleksi musik bajakan mereka melalui iTunes Match, dengan hanya membayar biaya tahunan 24.99 dolar. iTunes Match akan menyamakan musik non-iTunes dengan lagu-lagu yang berada di iTunes library dan memungkinkan Anda mendengarkan music bajakan itu melalui gadget Apple Anda.

Animo Luar Biasa Terhadap “Karya Terakhir” Jobs

Animo para peminat terhadap iPhone 4S luar biasa besar, mungkin hal ini berkaitan erat dengan keingintahuan masyarakat terhadap “hasil karya terakhir” sang maestro Steve Jobs. Yang jelas publik merespon dengan sangat baik, yang bisa dilihat dari lebih dari satu juta pembeli di tujuh negara yang memesan iPhone 4S di hari pertama penawarannya (pre-sale).

Analis menilai bahwa iPhone 4S merupakan produk yang dalam tahap peluncurannya memperoleh animo paling dahsyat sepanjang sejarah Apple. Diprediksi apabila pertumbuhan penjualan gadget ini tetap dalam trend saat ini, Apple akan berhasil meraup rekor penjualan gadget hingga senilai 17 miliar dolar.

Peluncuran gadget iPhone 4S menantang head-to-head BlackBerry milik RIM. Selama ini banyak orang berpikir bahwa kelebihan BlackBerry ketimbang smartphone lainnya adalah platform chat di BlackBerry Messenger yang eksklusif dan menyenangkan. Akan tetapi saat ini model interaksi di ruang chatting seperti itu kini juga bakal hadir secara eksklusif di produk perangkat mobile buatan Apple. Apple mengumumkan kehadiran iMessage sebagai salah satu fitur baru dalam iOS 5. Layanan chat ini dapat dipakai untuk berkomunikasi antarpemilik iPhone, iPod Touch, dan iPad.

Seperti halnya BBM, iMessage bisa juga dipakai untuk chatting beramai-ramai alias group chatting dan ada notifikasi kalau ada pesan masuk, tanda kalau pesan telah terkirim dan diterima, serta tanda kalau lawan chat sedang mengetik. Layanan ini bisa digunakan baik lewat jaringan WiFi maupun jaringan seluler 3G. Tidak hanya untuk saling berkirim teks, tapi juga foto dan video. Dapat dipastikan bahwa persaingan akan makin sengit dengan kehadiran iMessage.

Di samping itu fitur-fitur lain yang juga tersedia dalam iOS 5 ini adalah: pengingat lokasi, integrasi dengan Twitter, dan yang paling sophisticated dan futuristik adalah “asisten” yang dapat diaktivasi dengan suara pemilik, yang diberi nama Siri. Apple dalam rilisnya menyatakan bahwa piranti lunak ini menawarkan banyak fitur yang luar biasa dan diyakini dapat memuaskan para pengguna gadget Apple.

Tuesday, October 11, 2011

Trichet: Krisis Keuangan Eropa Sudah Mencapai Kondisi Sistemik

Selasa, 11 Oktober 2011 18:30 WIB


Presiden bank sentral Eropa Jean-Claude Trichet memperingatkan mengenai ancaman kepada sistem keuangan seiring dengan makin tingginya konflik di antara petinggi politik Eropa mengenai bagaimana cara terbaik untuk mengeluarkan Eropa dari krisis utang (11/10)

Menurut Trichet skala krisis saat ini sudah mencapai dimensi sistemik. Tekanan telah memuncak dan bukan saja hanya mempengaruhi negara-negara Eropa dengan ekonomi kecil, akan tetapi telah mulai mempengaruhi negara-negara dengan ekonomi besar. Tricht menegaskan bahwa dengan skala yang telah dicapai saat ini tidak ada ruang untuk berlamban-lamban dalam memutuskan arah kebijakan keuangan Eropa.

Trichet menambahkan bahwa kondisi yang berkembang saat ini diperparah oleh turunnya pasar permodalan untuk perbankan. Ia benar-benar menyerukan kerja sama yang baik antar petinggi Eropa.

Tingginya keterkaitan sistem keuangan di kawasan Eropa telah mengakibatkan meningkat tajamnya risiko penularan krisis keuangan. Hal ini sangat mengancam stabiitas keuangan di kawasan euro dan akan memberikan dampak luar biasa bagi ekonomi Eropa secara keseluruhan, dan bahkan dapat juga mempengaruhi ekonomi di luar kawasan Eropa.

Menantikan Keputusan Slovakia

Saat ini para petinggi Eropa masih menantikan keputusan parlemen Slovakia untuk meratifikasi kesepakatan peningkatan dana darurat kawasan Eropa menjadi 440 miliar euro (600 miliar dolar). Saat ini parlemen Slovakia merupakan halangan terakhir untuk memantapkan peningkatan dana darurat tersebut.

Rencananya Eropa akan melakukan pembelian obligasi di pasar primer maupun sekunder sehingga dapat memberikan garis kredit untuk berjaga-jaga dan meningkatkan permodalan bank-bank di kawasan Eropa.

Slovakia merupakan satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang belum meratifikasi kesepakatan peningkatan dana darurat yang telah disetujui para petinggi Eropa pada tanggal 21 Juli lalu dalam rangka penyelesaian dan usaha untuk mencegah penyebaran krisis kredit yang berasal dari Yunani ke negara-negara dengan ekonomi besar seperti Italia.

Bela Euro

PM Belgia Yves Leterme menyatakan bahwa apabila Slovakia gagal mencapai persetujuan untuk meratifikasi kesepakatan tersebut, hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang untuk kespakatan tersebut tetap dijalankan. Menurutnya 16 negara anggota yang lain harus “mengambil alih beban bersama dan membela euro” apabila Slovakia menolak.

PM Slovakia Iveta Radicova menyatakan bahwa pemerintahannya akan berusaha sebaik mungkin agar parlemen mau meratifikasi kesepakatan tersebut. Menurutnya apabila Slovakia menolak maka negara tersebut akan diisolasi, dan hal tersebut tidak dapat diterima. Radicova juga menyatakan bahwa Slovakia tentunya tidak dapat berpura-pura bahwa negara ini sendiri dapat mengatasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari permasalahan-permasalahan yang mengelilingi negara tersebut.

Sementara itu kondisi ekonomi Yunani sendiri dilaporkan masih tetap buruk. Diperkirakan bahwa Yunani tidak akan dapat mencapai target defisit 7.5% dari GDP. Negara ini diperkirakan berada dalam kondisi yang jauh lebih buruk di mana defisit mencapai angka 9.1% dari GDP.

Monday, October 10, 2011

Sinopec Kian Ekspansif, Kembali Akuisisi Perusahaan Tambang Kanada

Senin, 10 Oktober 2011 14:00 WIB

Sektor tambang dunia pada hari ini (10/10) dikejutkan oleh adanya pemberitaan bahwa salah satu perusahaan tambang terbesar di China, Sinopec Corp menyatakan akan melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang asal Kanada yaitu Daylight Energy Ltd dengan nilai akuisisi sebesar 2,1 miliar dollar. Kabar mengenai hal tersebut semakin menambah kisah ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan tambang China yang sebelumnya juga dilakukan oleh CNOOC dengan melakukan akuisisi perusahaan tambang Kanada, Opti Canada pada bulan Agustus lalu. Dalam kebijakan akuisisi tersebut, Sinopec Corp sepakat akan membeli saham Daylight Energy seharga 10,08 dollar Kanada per lembar saham. Harga yang disepakati tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan harga saham Daylight Energy yang terus anjlok hingga berada di level 4,59 dollar Kanada pada penutupan perdagangan saham di bursa Kanada pekan lalu.

Kebijakan Bisnis yang Sangat Strategis

Banyak kalangan menilai bahwa kebijakan pengakuisisian Daylight Energy yang dilakukan oleh Sinopec Corp sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi Sinopec sendiri, kebijakan tersebut sudah barang tentu akan menjadi batu loncatan perusahaan untuk dapat melakukan ekspansi bisnis dan dapat bersaing langsung dengan sang kompetitor, CNOOC. Dalam kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak, Daylight Energy menyatakan bahwa prospek pertambangan yang dimiliki oleh perusahaan masih cukup baik dan berpotensi jangka panjang dengan adanya 300 ribu hektar lahan yang masih memiliki kandungan minyak dan gas di Kanada.

Aksi akuisisi terhadap perusahaan tambang Kanada bukanlah kebijakan baru bagi Sinopec yang dimana pada tahun lalu sempat juga mengakuisisi Syncrude Canada dengan nilai akuisisi sebesar 2,1 miliar dollar. Berbeda dengan posisi Daylight Energy yang memiliki area pertambangan di wilayah barat Kanada, Syncrude Canada justru memprioritaskan area pertambangan lepas pantai. Selain itu dari segi produktifitas, jumlah produksi minyak harian yang dihasilkan oleh Daylight Energy dalam 3 tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, perusahaan tersebut memproduksi sebesar 21045 barel per hari, sedangkan pada tahun lalu mencapai 41161 barel per hari.

Disisi lain, bagi pihak Daylight Energy sendiri, akuisisi ini akan sedikit banyak akan memberikan penyelamatan finansial bagi perusahaan tersebut dari besarnya lilitan hutang perusahaan. Dalam setahun terakhir, saham perusahaan ini tercatat telah mengalami penurunan sebesar 54%. Turunnya harga minyak sejak awal tahun menjadikan profit Daylight Energy semakin mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bloomberg, jumlah hutang yang dimiliki oleh Daylight Energy mencapai 872,5 juta dollar Kanada.

Dengan melihat kondisi diatas, kita dapat melihat bahwa ekspansi bisnis yang dilakukan oleh Sinopec Corp tersebut merupakan sebuah simbol dari ambisi yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tambang asal China untuk dapat semakin bersaing dengan negara-negara anggota OPEC. Ketatnya persaingan yang terjadi saat ini membutuhkan adanya peningkatan produksi terutama untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan kawasan. Kebijakan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tambang China terhadap perusahaan-perusahaan tambang Kanada memiliki strategi terutama dalam permintaan minyak mentah AS yang masih tergantung kepada produksi minyak di Kanada.

Toyota Pulih Kembali 7 Bulan Setelah Tsunami

Jumat, 07 Oktober 2011 22.00 WIB

Produksi global Toyota Motor pulih ke tingkat sebelum tsunami pada September, dua bulan lebih awal dari perkiraan, pejabat perusahaan seperti dikutip oleh media Jepang Jumat (07/10/2011).

Pembuat mobil terbesar dunia mampu lagi merakit semua kendaraan yang di pesan baik di Jepang maupun luar negeri karena persediaan komponen dan suku cadang kembali normal, kata pejabat.

Banyak pabrik kelompok Toyota di Jepang terpaksa mengurangi atau menghentikan produksi setelah gempa dan tsunami 11 Maret yang melanda timur laut Jepang, menghancurkan beberapa pabrik komponen dan sangat mengganggu rantai pasokan.

Kurangnya komponen dari Jepang juga menghambat produksi Toyota di luar negeri, terutama di Amerika Serikat dan Asia Selatan.

Penjualan oleh pembuat mobil terbesar dunia itu terpukul dalam kuartal April-Juni karena ketidakmampuan untuk menghasilkan pada tingkat normal.

Jalur perakitan telah mulai kembali atau produksi berangsur-angsur meningkat sejak bencana, tapi Toyota memperkirakan situasi tidak akan kembali ke normal sampai November atau Desember.

Meskipun pemulihan lebih cepat dari yang diperkirakan, masih ada kemungkinan akan lama menunggu untuk pengiriman dari beberapa kendaraan populer.

Untuk delapan model, termasuk hibrida Prius, menunggu tidak akan lebih dari tiga bulan, menurut pejabat yang dikutip oleh kantor berita Kyodo.

Banyak produsen komponen yang merupakan kunci untuk produksi mobil berbasis di daerah paling parah dilanda bencana di Jepang, fasilitas mereka rusak oleh gempa 9,0 skala richter di dasar laut atau tenggelam oleh gelombang raksasa yang diikutinya.

Kerusakan fasilitas mereka telah memukul sektor otomotif selama berbulan-bulan.


Toyota Kembali Berekspor

Pemulihan yang terjadi memmbuaty Toyota juga akan mulai mengekspor kendaraan dari India ke Afrika Selatan tahun depan untuk meningkatkan kegiatan di pasar negara berkembang.

Berdasarkan rencana, hatchback Etios Liva dan sedan Etios versi mesin bensin akan dikirim ke Afrika Selatan, anak perusahaan Toyota Kirloskar Motor Pvt. Ltd. mengatakan tanpa mengungkapkan ukuran pengiriman.

Etios adalah sedan murah ditujukan untuk pasar negara berkembang, di mana Toyota ingin mencapai 50 persen dari penjualan kendaraan di seluruh dunia dari 2015 dibandingkan dengan 40 persen pada 2010.

Toyota Kirloskar, yang berbasis di pinggiran Bangalore, berencana untuk meningkatkan produksi menjadi 310.000 unit pada 2013, hampir dua kali lipat dari tingkat saat ini 160.000 setiap tahunnya.

Sementara mempertahankan basis industri yang kuat di Jepang, Toyota mencari untuk meningkatkan produksi di luar negeri untuk lebih dekat dengan permintaan, mengurangi biaya logistik dan membatasi paparan terhadap penguatan yen Jepang.


Penguatan bursa-bursa global seperti bursa Wall Street dan bursa Jepang sendiri, mendukung pemulihan Toyota. Saham-saham di bursa Jepang terpantau mengalami pergerakan yang cenderung menguat. Pada perdagangan hari Jumat (07/10/11), Saham Toyota membukukan kenaikan 36 yen ke posisi 2574 yen. Hal ini semakin memperkuat Toyota untuk lebih mengembangkan bisnis dan produksinya.

Wednesday, October 5, 2011

Orbituari: Mengenang Steve Jobs


Kamis, 06 Oktober 2011 07:20 WIB

Pagi hari ini Apple mengumumkan sebuah berita yang menyedihkan. Dunia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Mantan CEO dan co-founder Apple, Steve Jobs yang diakui sebagai salah satu CEO Amerika terbaik di masanya, menutup usianya di usia yang masih relatif muda, 56 tahun. (06/10)

Meninggalnya Jobs sesungguhnya bukan hal yang terlalu mengejutkan karena selama bertahun-tahun pria yang diakui sebagai salah satu orang yang berperan penting dalam mengubah peradaban ini telah berjuang melawan kanker pankreas dan penyakit lain yang menggerogoti tubuhnya.

Sebelum ini Jobs telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari posnya sebagai CEO Apple pada akhir bulan Agustus lalu. Jobs mengalihkan posisi sebagai CEO kepada Tim Cook, orang kepercayaannya dan memilih untuk berperan sebagai chairman.

Dalam surat pengunduran dirinya Agustus itu Jobs telah mengemukakan bahwa karena penyakitnya ia sudah tidak bisa lagi menjalankan tugas sebagai CEO. “Saya selalu berkata bahwa apabila tiba saatnya saya tidak bisa lagi menjalankan tugas dan harapan sebagai CEO Apple, saya akan menjadi orang pertama yang mengatakannya kepada Anda. Sayangnya, hari itu sudah tiba,” itu adalah bunyi dari surat pengunduran diri Jobs. 

Steve Jobs, Salah Satu Manusia yang Membentuk Peradaban

Jobs merupakan salah satu orang paling kaya di dunia yang tidak mengecap pendidikan formal bangku kuliah dan meraih gelar sarjana. Steve Jobs memilih untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai Apple Computer bersama temannya Steve Wozniak di akhir periode 1970-an. 

Apple segera mengeluarkan produk komputer yang bernama Apple 1. Akan tetapi kesuksesan perusahaan ini ditandai oleh produk Apple II dan menempatkan Apple sebagai pemain penting dari industri PC, yang menemui kulminasi pada tahun 1980, di mana perusahaan ini melakukan IPO-nya dan menjadikan Steve Jobs sebagai multijutawan.

Meskipun Apple menuai sukses besar dari Mac, hubungan antara Jobs dengan management internal memburuk sehingga pada tahun 1985 dewan direksi Apple memutuskan untuk menghilangkan kekuasaan Steve Jobs dan membuatnya meninggalkan perusahaan yang ditemukannya tersebut. Saat itu Jobs menjual seluruh sahamnya, dan hanya menyisakan satu lembar saja.

Untung tidak dapa diraih dan malang tidak dapat ditolak, sepeninggalan Jobs, kondisi Apple justru memburuk. Akan tetapi langkah Apple membeli NeXY – perusahaan komputer lain yang dibentuk Jobs setelah ia meninggalkan Apple – di tahun 1997 mengembalikan Jobs ke Apple dan menjadikannya interim CEO. Pada tahun 2000 Apple memutuskan untuk memberikan title CEO sepenuhnya kepada Jobs.

Chairman Google Eric Schmidt menilai bahwa Steve Jobs merupakan CEO paling sukses di AS dalam waktu 25 tahun terakhir. Schmidt menyatakan dalam sebuah pernyataan, “Dia (Jobs) mengkombinasikan dengan cara unik sentuhan dari seorang seniman dan visi seorang insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang luar biasa... salah satu pemimpin perusahaan di AS yang terhebat sepanjang sejarah. 

Steve Jobs merupakan orang dibalik kelahiran dan kesuksesan produk-produks seperti iPod, iPhone dan iPad. Jobs bukan saja mengubah kondisi dan perkembangan teknologi dunia, ia bahkan mengubah kebudayaan dan cara hidup manusia itu sendiri melalui perubahan cara kita menikmati musik, film dan permainan. 

Saat ini kita semua menantikan bagaimana Apple akan berkembang sepeninggalan orang yang telah menjadi ‘jiwa’ dari perusahaan tersebut. Para analis masih percaya bahwa Apple akan tetap dapat melanjutkan budaya ambisius dan terus melahirkan produk-produk luar biasa baru sepeninggalan Jobs.

Bank-bank Besar Eropa Mulai Berjatuhan, Dampak Krisis Yunani Makin Meluas

Rabu, 05 Oktober 2011 12:55 WIB

Kondisi perekonomian Eropa hingga saat ini belum menunjukan sebuah kondisi yang positif. Angan-angan semu yang hadir beberapa waktu lalu rupanya belum dapat terealisasi mengingat Uni Eropa dan para pemimpin Eropa masih belum sepakat terhadap rencana kebijakan bail out terhadap krisis sektor finansial yang terjadi di Yunani. Bola salju semakin besar dan membuat ancaman terhadap sektor finansial Eropa semakin luas. Kini, penderitaan terhadap sektor finansial dan perbankan bukan lagi dialami oleh negara-negara yang sedang mengalami krisis tapi juga telah merambat ke negara-negara yang masih memiliki perekonomian cukup kokoh. Dalam beberapa hari terakhir, bank-bank di negara besar Eropa seperti Deutsche Bank di Jerman, UBS AG di Swiss dan Dexia Bank di Belgia telah mengumumkan adanya prediksi terjadinya kerugian selama kuartal ketiga tahun ini.

Raksasa Perbankan Eropa Mulai Merugi

Meski tidak mengalami langsung krisis sektor finansial seperti yang terjadi pada Yunani, Portugal dan Italia, bank-bank Eropa dalam kenyataan juga secara langsung terkena imbas. Pentingnya peran bank-bank besar Eropa dalam sektor perbankan di negara-negara krisis membuat potensi kerugian yang dialami sangat mungkin terjadi. Apalagi diantara bank-bank besar tersebut telah bermain di sektor perbankan negara-negara krisis yang ditunjukan oleh pembangunan cabang-cabang bank hampir di seluruh negara di Eropa.

Deutsche Bank, salah satu bank terbesar di Jerman pada hari ini (5/10) merilis prediksi akan adanya penurunan profit menjadi 10 miliar euro selama kuartal ketiga. Prediksi tersebut didasari oleh adanya laporan tertahannya dana sebesar 250 juta euro akibat kredit macet yang terjadi di Yunani. Kepastian mengenai jumlah pendapatan Deutsche Bank selama kuartal ketiga akan dilaporkan pada 25 Oktober mendatang.

Namun jelang pengumuman tersebut, pihak Deutsche Bank sendiri melalui juru bicaranya, Armin Niedermeier menyatakan bahwa upaya penanggulangan dampak kerugian yang semakin besar, perusahaan akan melakukan beberapa tahap efisiensi yang salah satunya ialah dengan mem-PHK sebanyak 500 orang pekerja. Para pengamat menilai bahwa langkah tersebut menandakan jika dampak krisis ekonomi yang terjadi di beberapa negara di Eropa telah akut dan sulit diatasi dalam jangka pendek. Upaya instant seperti yang dilakukan oleh Deutsche Bank tersebut dinilai sangat logis.

Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh UBS AG yang dalam beberapa waktu terakhir diprediksi akan mengalami lagi kerugian di kuartal ketiga ini. Periode tiga bulan terakhir merupakan saat-saat yang berat bagi bank terbesar di Swiss tersebut. Serangan eksternal akibat dampak krisis sektor finansial di Yunani rupanya masih ditambah oleh adanya aksi fraud yang dilakukan oleh salah satu trader UBS AG, Kweku Adoboli, mendatangkan kerugian sebesar 2 miliar dollar. Aksi pemalsuan laporan keuangan dan penipuan tersebut bahkan hingga menyebabkan diberhentikannya Oswald Grubel sebagai CEO pada 24 September yang lalu dan digantikan oleh Kaspar Villiger.Seperti halnya Deutsche Bank, UBS AG pun juga mengambil langkah mengurangi jumlah pekerja sebagai upaya efisiensi pengeluaran. Bank tersebut sampai dengan bulan Agustus lalu sejak awal tahun telah mengurangi jumlah pekerja sebanyak 3500 orang.

Dampak dari imbas krisis ekonomi di beberapa negara Eropa juga telah memberikan pengaruh kepada salah satu bank di Belgi, Dexia Bank yang menyatakan bahwa selama kuartal ketiga tahun ini pihaknya diperkirakan akan mengalami kerugian hingga sebesar 4 miliar euro, sebuah level kerugian terbesar sepanjang sejarah. Ancaman kerugian yang diterima oleh Dexia bank mendatangkan kekhawatiran pemerintah Belgia yang secara tanggap langsung menaruh fokus kepada bank tersebut. Pemerintah Belgia melalui PM Yves Leterme menyatakan bahwa imbas krisis Yunani telah meluas dan sektor perbankan Belgia harus diberi sebuat tameng dalam menahan ancaman krisis seperti yang terjadi pada Yunani. Pada hari ini, pihak pemerintah Belgia yang diwakili oleh Menteri Keuangan, Didier Reyndres akan bertemu dengan perwakilan Uni Eropa dan juga Menteri Keuangan Perancis, Francois Baroin guna membahas mengenai antisipasi kerugian yang diterima Dexia bank berdasarkan aturan The European Banking Authority.

Tuesday, October 4, 2011

Kanada Curi Posisi Denmark Sebagai Negara dengan Iklim Bisnis Terbaik; Peringkat AS Turun

Selasa, 04 Oktober 2011 14:22 WIB

Seiring dengan anjloknya ekonomi AS dan Eropa, Kanada – saudara muda AS – justru mengalami perkembangan yang sangat menjanjikan bagi para pelaku bisnis (04/10). Negara yang terletak di sebelah utara AS ini berhasil melejit dan dinobatkan oleh Forbes menjadi Negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia.

Sementara ekonomi AS lumpuh oleh kekhawatiran mengenai resesi double-dip dan Eropa masih harus berkutat dengan isyu utang, ekonomi Kanada mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Negara dengan ekonomi sebesar 1.6 triliun dolar ini merupakan Negara dengan ekonomi terbesar ke-9 di dunia. Tahun 2010 lalu pertumbuhan ekonomi Kanada mencapai angka 3.1% dan bank sentral Kanada memperkirakan bahwa ekonomi di tahun 2011 ini akan mengalami pertumbuhan sebesar 2.4%.

Iklim bisnis yang prima di Negara ini didukung dengan kondisi perbankan yang masih solid, jauh dibandingkan sector perbankan AS dan Eropa yang sedang ketar-ketir dan mesti dibanjiri dengan dana penyelamatan besar-besaran. Bank-bank di Kanada seperti Royal Bank of Canada, Bank of Nova Scotia dan Bank of Montreal berhasil menghindari keharusan untuk di-bailout dan tetap meraih keuntungan di masa krisis tahun 2007 lalu. Bank-bank Kanada berhasil selamat dari krisis yang mengguncang sector perbankan global berkat keputusannya untuk tetap menjalankan operasi yang konservatif.

Kanada naik tiga peringkat dari peringkat keempat pada tahun lalu. Kenaikan peringkat Negara ini didorong oleh membaiknya sector perpajakan di Negara tersebut. Dari sisi bisnis kebijakan perpajakan menjadi faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Pemerintah Kanada telah mengurangi pajak untuk perusahaan dan karyawan dalam usahanya untuk meningkatkan daya saing perusahaan-perusahan di Kanada.

Sector tenaga kerja di Kanada juga masih cukup solid meskipun ekonomi di Negara ini memiliki keterkaitan yang cukup tinggi terhadap ekonomi AS. Tercatat bahwa Kanada merupakan pemasok minyak mentah terbesar ke AS dan 75% dari ekspor Kanada diserap oleh AS tiap tahunnya. Akan tetapi meskipun demikian tingkat pengangguran di Negara ini masih boleh dibilang moderat. Tingkat pengangguran di Kanada hanya sebesar 7.3% sementara pengangguran di AS mencapai angka 9% dan Eropa bahkan 10%.

Posisi Denmark dan AS Jatuh Untuk Tahun Ini

Sementara Kanada berhasil mengalami peningkatan posisi, Denmark yang memegang posisi puncak tahun lalu, tahun ini harus puas menempati peringkat kelima dari Negara dengan iklim bisnis terbaik, turun jauh empat peringkat.

Jatuhnya Denmark dari posisi top didorong oleh anjloknya bursa saham di Negara tersebut. Bursa saham di Denmark mengalami penurunan 14% yang merupakan kinerja terburuk di antara 10 negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia. Sementara itu Forbes juga menemukan kenyataan bahwa kebebasan moneter relative di Denmark mengalami penurunan. Empat Negara Eropa yang tahun lalu menempati peringkat 20 besar juga tampak mengalami penurunan peringkat. Keempat Negara tersebut adalah Finlandia, Belanda, Jerman dan Islandia.

Peringkat AS juga mengalami penurunan ke posisi 10 dari posisi 9 tahun lalu. Negara ekonomi terbesar di dunia ini terbebani dengan kebijakan perpajakan baru yang lebih memberatkan bagi para pelaku bisnis. Tahun ini rate pajak perusahaan di AS mengalami kenaikan tajam dan melampaui Jepang sehingga tingkat pajak perusahaan di AS menjadi yang paling tinggi di antara Negara-negara maju dunia.

Satu hal yang menarik dari daftar Negara dengan iklim bisnis terbaik dunia tahun 2011 ini adalah karena Irlandia memperoleh peringkat yang relatif tinggi. Irlandia berada di peringkat keempat meskipun Negara ini merupakan salah satu Negara yang memiliki keuangan bermasalah.